Pesan Ust Hernadi : Dahulukan Adab Dalam Berperilaku
Ust Hernadi menjadi Petugas Penyuluh Agama Islam (PAI) pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Balik Bukit dihadapan sekitar 130an siswa-siswi SMAN 2 Liwa bertempat di Aula SMAN tersebut, Senin 25 Maret 2024. Foto Dok --
BALIKBUKIT - Kepintaran seseorang tidak akan ada harganya apabila tidak mempunyai adab atau etika, ilmu yang dimiliki juga akan menjadi berbahaya bagi dirinya dan orang lain apabila tidak dihiasi dan dibarengi dengan akhlak. Demikian pesan Ust Hernadi sebagai Petugas Penyuluh Agama Islam (PAI) pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Balik Bukit dihadapan sekitar 130an siswa-siswi SMAN 2 Liwa bertempat di Aula SMAN tersebut, Senin 25 Maret 2024.
Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Balik Bukit itu mengingatkan tentang pentingnya menjaga adab dan etika, baik di sekolah sebagai seorang siswa atau saat di rumah sebagai seorang anak. “Ada Pepatah Arab mengatakan “Al adabu Fauqol ’ilmi” yang bermakna adab itu lebih tinggi dari pada ilmu. Kalau hanya mengandalkan ilmu tanpa di sertai adab, iblis lebih bisa. Sebab iblis diberikan keistimewaan oleh Allah lebih pintar dari pada manusia,” ungkap dia
Menurut dia, menjadi seorang murid ada beberapa adab yang harus di pelajari dan dilaksanakan yaitu adab pada dirinya bersama guru dan temannya. Adapun adab untuk dirinya sangat banyak, ada adab agar tidak ‘ujub (heran pada kemampuan diri sendiri), tawaddu, jujur agar murid dicintai dan dipercaya, sopan saat berjalan, menundukkan pandangan dari melihat yang haram-haram, terpercaya (tidak membelot) dari ilmu yang diberikan kepadanya, maka dia tidak sembarangan menjawab apa yang tidak diketahuinya. “Juga ada adab bersama temannya yaitu memuliakan mereka, tidak meremehkan dan tidak sombong terhadap mereka, tidak mengolok-ngolok kelambatan pemahaman diantara mereka dan tidak merasa senang bila guru menegur yang kurang perhatian, sebab itu akan menimbulkan kemarahan dan permusuhan, " kata Ust Hernadi.
Ust Hernadi yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Balik Bukit itu menegaskan bahwa memiliki sedikit adab justru lebih penting dari pada mempunyai banyak ilmu, sebab orang yang berilmu tinggi belum tentu beradab, sebaliknya orang yang beradab sudah pasti berilmu, karena mampu menempatkan ilmu tersebut sesuai dengan semestinya.
Di rumah, Ust Hernadi berpesan bahwa kedua orang tua penyebab adanya kita, kalau bukan susah payah keduanya, tidak merasa senanglah kita dan kalau bukan kesukaran keduanya kita tidak mengecap kenikmatan. “Allah telah berfirman : Tuhan kamu memerintah bahwa jangan kamu sembah kecuali Dia dan berbuat baik kepada kedua orang tua jika salah satu dari keduanya sudah tua janganlah kamu mengucapkan kepada keduanya “ah”, jangan kamu membentak mereka dan ucaplah perkataan mulia terhadap keduanya, rendahkanlah dirimu terhadap mereka penuh kasih sayang dan ucapkanlah “Wahai Tuhanku sayangilah kedua orangtuaku seperti mereka telah mendidikkuku semenjak kecil.” (QS. Al-Isra: 23-24),” jelasnya
Sekadar diketahui, kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan oleh para Petugas dari Penyuluh Agama Islam (PAI) pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Balik Bukit merupakan kegiatan rutin setiap bulannya. Bulan lalu mengambil tema Bahayanya Pernikahan Dini, sementara untuk kali ini selain menghadirkan tema tentang Membangun Akhlak Yang Mulia juga memberikan materi tentang Bahayanya Pinjol (pinjaman online) yang disampaikan oleh Ust Lukman Hakim yang selain petugas PAI juga adalah Sekretaris Syuriah (Katib) MWCNU Balik Bukit. *