Masalah Jalan Kabupaten, Pemkab Fokus Pemeliharaan

Jalur dua sebelat yang berada di lingkungan Tugu Tani Pekon Tanjungraya, Kecamatan Sukau, Lampung Barat sering tergenang saat musim penghujan. Kondisi ini banyak dikeluhkan pengendara. Foto Edi Prasetya --

BALIKBUKIT - Dengan tercapainya jalan mantap atau jalan yang telah ditangani berupa peningkatan di Kabupaten Lampung Barat 68,2 persen, atau sekitar 492  kilometer dari total 724 kilometer jalan milik kabupaten di bumi beguai jejama sai betik tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Lampung Barat Ir. Hi. Ansari mengungkapkan, capaian jalan mantap tersebut melampaui target Rencana Pembangunan Daerah (RPD) kabupaten setempat tahun 2023-2026 sebesar 67,8 persen.   

”Alhamdulillah, walaupun saat ini ada kerusakan-kerusakan namun cukup lumayan, sudah kita tangani 68,2 persen, meski sebenarnya capaian ini dalam evaluasi di Kementerian PUPR. Kalau kita melihat daerah lain, banyak yang masih diangka 50 persen, artinya ini merupakan sebuah capaian yang baik, apalagi melebihi dari apa yang ditargetkan di RPD," ungkap Ansari.

Dikatakannya, dengan kondisi jalan mantap 68,2 persen, maka kedepannya pihaknya akan fokus dalam pemeliharaan, atau tidak lagi memfokuskan peningkatan pada ruas jalan yang ada. Selain karena memang keterbatasan anggaran yang dimiliki daerah, pihaknya juga menilai pemeliharaan sangat diperlukan. 

”Anggaran kita terbatas, sementara ruas jalan yang sudah kita lakukan peningkatan mencapai 492 kilometer, yang tentunya membutuhkan pemeliharaan. Karenanya kedepan fokus kami bukan lagi peningkatan tetapi pemeliharaan jalan yang sudah ditangani," ujarnya.

Ia tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan memelihara jalan yang sudah dibangun, sehingga manfaatnya akan dirasakan masyarakat dalam waktu yang lama serta berdampak dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. 

”Perlu adanya peran masyarakat dalam menjaga hasil pembangunan, jangan sampai jalan yang sudah kita bangun dan dalam kondisi yang baik cepat rusak karena tidak adanya rasa memiliki dari masyarakat, seperti membiarkan saluran tidak berfungsi dengan baik dan lainnya, yang pada intinya perlu peran masyarakat untuk sama-sama merawat dan menjaga," pungkasnya. *

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan