Tidak Ada Kasus Flu Singapura di Pesisir Barat

PESISIR TENGAH – Dinas Keshetana (Dinkes), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mencatat hingga kini tidak ada penyakit flu singapura yang ditemukan di kabupaten setempat.

Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Lisma Yunita, S. St., mendampingi Plt. Kadiskes Pesbar, Suryadi, S. Ip., mengatakan pihaknya tidak menerima laporan dari Puskesmas terkait pasien yang dirawat dan terjangkit penyakit Flu Singapura.

“ Sampai sekarang belum ada laporan yang kita terima terkait adanya warga yang terjangkit flu singapura, kami berharap penyakit itu tidak sampai masuk ke Kabupaten Pesbar,” kata dia.

Dijelaskannya, Flu Singapura adalah infeksi menular yang disebabkan oleh enterovirus menimbulkan ruam merah dan bintil-bintil nyeri di tangan, kaki, dan mulut. Gejalanya berupa demam, hingga nyeri tenggorokan.

“ Flu singapura merupakan penyakit menimbulkan ruam merah dan bintil-bintil nyeri di tangan, kaki, dan mulut. Itulah sebabnya, flu singapura juga dikenal dengan penyakit kaki, tangan, dan mulut. Meskipun begitu, gejala tersebut juga dapat mengenai tungkai dan bokong,” jelasnya.

Dikatakannya, penyakit itu umumnya sembuh dalam waktu satu minggu. Meski orang dewasa juga bisa terjangkit, bayi dan anak kecil lebih sering terkena, terutama anak sekolah.

“ Gejala flu singapura dapat diawali dengan tanda seperti Demam yang tidak terlalu tinggi nafsu makan yang berkurang, lemas, ruam merah dan bintil-bintil nyeri di beberapa bagian tubuh, nyeri mulut dan tenggorokan,” terangnya.

Menurutnya, ada sejumlah tindakan sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit flu singapura seperti Mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan air mengalir, mendisinfeksi ruangan yang digunakan oleh banyak orang, termasuk sekolah, juga barang-barang yang digunakan oleh si kecil

“ Selain itu, mengajarkan anak tentang higienitas, seperti mencuci tangan terlebih dahulu, tidak memasukkan jari ke dalam mulut dan upaya pencegahan lainnya,” pungkasnya. *