DKPP Adakan Temu Lapang untuk Percepatan Tanam Padi

-----

PESISIR TENGAH – Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat, Kamis 30 Mei 2024 kemarin mengadakan temu lapang percepatan tanam padi dalam rangka mendukung gerakan antisipasi darurat pangan nasional tahun 2024. Kegiatan itu di pusatkan di Pemangku Gunung Sari Kelurahan Pasar Kota Krui, Kecamatan Pesisir Tengah.

Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Pesbar Dr.Drs.Agus Istiqlal, S.H, M.H., Wakil Bupati A.Zulqoini Syarif, S.H., perwakilan dari Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Tri Kusnanto, S.ST., Ketua TP-PKK Pesbar, Ny. Septi Istiqlal, Kepala DKPP Pesbar, Unzir, S.P., Danramil 422-03/Pesisir Tengah Kapt. Inf. Asyadi, sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemkab setempat, penyuluh pertanian, serta perwakilan kelompok tani dan undangan terkait lainnya.

Kepala DKPP Kabupaten Pesbar, Unzir, dalam kesempatan itu mengatakan, kegiatan itu untuk memberikan informasi kepada para petani mengenai program-program DKPP Pesbar, serta untuk mengetahui dan memberikan solusi terkait permasalahan yang dihadapi petani. Selain itu, kegiatan temu lapang itu juga bertujuan untuk menjalin silahturahmi antara Pemerintah Daerah dengan unsur Forkompinda serta para petani di bumi para sai batin dan para ulama itu.

“Kegiatan ini sekaligus dilakukan penyerahan secara simbolis bantuan irigasi pompa air, bibit hortikultura, benih padi, pestisida, bibit pala dan bibit cengkeh kepada perwakilan kelompok tani,” katanya.

Sementara itu, Bupati Pesbar Agus Istiqlal, dalam sambutannya mengatakan, dengan adanya pelaksanaan temu lapang itu diharapkan dapat terus meningkatkan produktivitas hasil pertanian yang ada di Kabupaten Pesbar. Seperti diketahui bahwa, di Kabupaten Pesbar ini mempunyai potensi luas lahan pertanian lebih kurang 91.548,6 hektare, dari luasan itu terdapat 8.588 hektare merupakan lahan sawah dan 82.960,60 hektare merupakan lahan kering.

“Saat ini perubahan iklim yang ekstrem atau lebih dikenal dengan nama anomali iklim memberikan dampak yang besar kepada pertanian di Indonesia khususnya pada pertanaman padi,” ungkapnya.

Ditambahkannya, terkait dengan hasil produksi padi di Kabupaten Pesbar di tahun 2023 lalu hasil produksi padi tercatat 71.930,59 ton Gabah Kering Panen (GKP), jumlah produksi itu mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 lalu yakni 85.504,19 ton GKP (15,87 persen) atau menurun sekitar 13.573,6 ton GKP.

“Hal ini tentu saja mempengaruhi produktivitas padi rata-rata Kabupaten Pesbar yang juga menurun sedikit pada tahun 2023 yaitu 5,19 ton per hektare yang semula pada tahun 2022 mencapai 5,22 ton/ per hektare,” jelasnya.

Karena itu, lanjutnya, untuk menghadapi dampak perubahan iklim, Pemkab Pesbar menyelaraskan program di bidang pertanian dengan program utama dari Kementerian Pertanian yang dicanangkan sebagai gerakan antisipasi darurat pangan nasional. Program ini tentu saja memprioritaskan kepada keberlangsungan usaha dan kesejahteraan para petani khususnya di Kabupaten Pesbar dalam mengatasi beberapa dampak perubahan iklim di lapangan.

“Karena keberlangsungan dan kesejahteraan petani kita, secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi ketersediaan pangan di daerah Kabupaten Pesbar ini,” ungkapnya.

Ditambahkannya, salah satu kegiatan yang mendukung program tersebut adalah kegiatan percepatan tanam padi yang akan dilaksanakan ini. Untuk itu dihimbau kepada petani khususnya di Pesbar ini dapat berkomitmen bersama untuk memanfaatkan lahan sawahnya secara efektif melalui percepatan tanam. Selain kegiatan percepatan tanam ini, Pemkab Pesbar juga memiliki beberapa bantuan untuk mendukung gerakan antisipasi darurat pangan.

“Bantuan yang diserahkan ini antara lain irigasi pompa air, bantuan bibit hortikultura, bantuan benih padi ladang, bantuan pestisida, bantuan alat pengendali hama tikus, bantuan bibit cengkeh, dan bantuan bibit pala,” tandasnya. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan