Pemerintah Pekon Sukabumi, Alokasikan BLT DD Tahap Pertama kepada 26 KPM

BAGIKAN BLT DD : Pemerintah Pekon Sukabumi, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lambar menyalurkan BLT DD tahap pertama (Januari, Februari dan Maret) kepada 26 KPM bertempat di balai pekon setempat. Foto Dok --

BALIKBUKIT - Pemerintah Pekon Sukabumi, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) kepada 26 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Penyaluran BLT DD tahap pertama untuk alokasi 3 bulan, yakni Januari, Februari dan Maret itu secara simbolis disalurkan Peratin Sukabumi Alamsyah dan dihadiri unsur Pemerintah Kecamatan, LHP Babinkamtibmas, Babinsa serta para aparatur pekon setempat.

Sekadar diketahui, di tahun anggaran 2024 ini, pemerintah pekon kembali diamanatkan untuk menyalurkan BLT DD guna menindaklanjuti Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia Nomor 98 Tahun 2023 tentang perubahan atas PMK nomor 201/PMK.07/2022 tentang pengelolaan Dana Desa yang diantaranya didalam pasal 35 mengatur penganggaran BLT-DD, 

Sesuai tujuan, penganggaran BLT-DD sebagai upaya pemerintah untuk pemulihan ekonomi, berupa perlindungan sosial dan penanganan kemiskinan ekstrim dalam bentuk BLT-DD paling sedikit 10% dan paling banyak 25 dari anggaran Dana Desa. 

Alamsyah menerangkan bahwa BLT DD tahun diterima sebanyak 26 KPM, yang mayoritas penerimanya merupakan warga lansia. Pada penyaluran tahap pertama ini setiap KPM menerima bantuan tunai untuk tiga bulan sebesar Rp900 ribu.

Pihaknya berharap dengan berrgulirnya BLT DD itu diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat, sehingga pihaknya berpesan agar bantuan tersebut dapat dipergunakan sebaik mungkin terutama untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan. 

“Mengingat bantuan ini sifatnya sementara, maka diharapkan para KPM agar dapat manfaatkan bantuan ini sebaik mungkin, hindari berbelanja sesuatu yang tidak penting dan utamakan kebutuhan pokok,” pesannya.

Terakhir Alamsyah mengimbau kepada masyarakat meningkatkan keamanan lingkungan terutama di tengah musim kopi yang sedang berlangsung yang di barengi dengan harga beli yang tinggi. “Upaya antisipasi dan kewaspadaan harus ditingkatkan, jangan sampai terjadi hal-hal tidak di inginkan seperti adanya pencurian hasil panen baik di kebun maupun di rumah,” tandasnya.*

 

Tag
Share