Puskeswan Temukan 3 Ekor Sapi Kurban Terjangkit Cacing Hati
CEK HEWAN KURBAN: Petugas Kesehatan Hewan dari Disbunnak Lampung Barat melakukan pengecekan hewan kurban sebelum dan sesudah dilakukan penyembelihan. Foto Dok --
BALIKBUKIT - Berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan secara maraton di setiap lokasi pemotongan hewan kurban, UPT Puskeswan Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat menemukan adanya penyakit cacing hati pada hewan kurban di momen lebaran Idul Adha 1445 H.
Kepala UPT Puskeswan Balik Bukit Soeryono mengatakan sapi yang terkena penyakit cacing hati itu ditemukan di tiga lokasi pemotongan di kecamatan setempat, dari temuan itu pihaknya telah meminta petugas kurban untuk langsung menyingkirkan bagian hati tersebut agar tidak distribusikan ataupun dikonsumsi
“Ya, ada tiga ekor sapi di Balik Bukit yang terjangkit cacing hati (fasciola hepatica), upaya yang kami lakukan yaitu hati sapi yang ada cacingnya supaya dimusnahkan dengan cara dikubur,” ujarnya.
Disamping mengawasi pemusnahan, pihaknya juga memberikan pemahaman dan edukasi terhadap masyarakat terkait bahayanya mengkonsumsi hewan kurban yang terjangkit cacing hati.
“Dari temuan itu, saat ini kami masih terus melakukan pengecekan Post Mortem pada setiap lokasi pemotongan hewan kurban di Kecamatan Balik Bukit,” imbuhnya
Sekadar diketahui, pengecekan Post Mortem atau pemeriksaan kesehatan hewan pada momentum Idul Adha 1445 H ini akan dilakukan Disbunnak melalui seluruh UPT Puskeswan di Lampung Barat hingga Kamis 20 Juni mendatang.
Sebelumnya, Disbunnak Lampung Barat melalui Puskeswan mulai menyisir titik pemotongan hewan kurban di Lampung Barat.
Sebanyak 32 personel yang tersebar dari enam UPT Puskeswan di Lampung Barat mulai melakukan pemeriksaan Post Mortem pada hewan kurban. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi Post Mortem atau pengecekan kesehatan organ dalam pada hewan kurban.
Sebelum dilakukan pengecekan Post Mortem, petugas lebih dulu melakukan pengecekan Ante Mortem atau metode pemeriksaan yang dilakukan sebelum hewan kurban disembelih atau dipotong.
Pemeriksaan Ante Mortem dan Post Mortem dilakukan untuk menghasilkan hewan kurban yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH). *