Sambangi Talang 8, Camat Sukau Cek Jalan Rusak
CAMAT Sukau Kabupaten Lampung Barat Juremiyudi di dampingi Peratin Tanjungraya Johan Safri saat melakukan kunjungan ke wilayah pemangku Talang Tengah untuk meninjau kondisi infrastruktur jalan di wilayah tersebut. Foto Dok --
SUKAU - Melakukan kunjungan kerja dengan turun lapangan ke setiap pekon hingga pemangku menjadi salah satu kegiatan rutin yang dilakukan Camat Sukau, Kabupaten Lampung Barat Juremiyudi sejak dirinya dilantik pada Februari 2024 lalu.
Kunjungan yang dilakukan sebagai bentuk pelayanan langsung ke masyarakat itu salah satunya dilakukan di wilayah dusun Talang Tengah, Pekon Tanjung Raya. Dalam kesempatan itu, selain meninjau progres kegiatan fisik dana desa, ia juga berkesempatan mengecek langsung kerusakan infrastruktur jalan kabupaten yang selama ini dikeluhkan masyarakat.
Menyoal kerusakan jalan di wilayah tersebut, Camat Sukau Juremiyudi meminta pemerintah pekon dapat kembali menyiapkan usulan agar nantinya dapat kembali di bahas dalam kegiatan musrenbang tingkat baik di tingkat Pekon, Kecamatan maupun Kabupaten.
“Pada prinsipnya kita hanya dapat berupaya menyampaikan usulan, soal kapan akan dibangun itu tergantung dengan kemampuan anggaran. Jadi tidak salah kalau itu kita ajukan kembali supaya nanti kita bahas lagi musrenbang agar dapat menjadi skala prioritas,” ungkapnya.
Dirinya tak menampik kondisi infrastruktur jalan utama menuju pemangku tersebut kondisinya cukup parah yaitu ada sekitar 1 Kilometer (Km) badan jalan yang masih berupa onderlagh dan tanah sehingga mengganggu kelancaran mobilitas masyarakat terutama petani.
“Ya, kondisinya memang demikian, sehingga sangat menggangu kelancaran aktivitas petani. Mudah-mudahan bisa masuk prioritas dan segera dibangun demi mendukung kelancaran perekonomian masyarakat,” imbuhnya
Disisi lain, Peratin Tanjungraya Johan Safri tak menampik kondisi itu, menurutnya apa yang dialami masyarakat setempat sudah berlansung sejak puluhan tahun lalu. Menurutnya, dari total panjang sekitar 6 Kilometer ada sekitar 500 meter jalan onderlagh yang kondisinya layak untuk dibangun karena kerap mengganggu kelancaran mobilitas warga terutama saat di musim penghujan.
“Upaya pemerintah pekon adalah menyampaikan usulan, dan itu sudah kita lakukan setiap tahun dalam pelaksanaan musrenbang baik di tingkat kecamatan dan kabupaten. Tapi sejauh ini belum ada tanda-tanda akan direalisasikan,” kata Johan.
Untuk itu, pihaknya berharap Pemkab Lambar dapat menempatkan skala prioritas untuk pembangunan satu-satunya akses masyarakat untuk mengeluarkan hasil bumi tersebut.
“Jalan ini menjadi satu-satunya urat nadi perekonomian untuk masyarakat di pemangku talang tengah dan pemuka raya, sehingga kami berharap ada keseriusan pemerintah daerah untuk memperbaiki jalan yang menjadi kebutuhan infrastruktur dasar bagi masyarakat. Jalan rusak, otomatis perekonomian juga terganggu,” imbuhnya. *