Sambut PIN Polio, Puskesmas Gencar Lakukan Sosialisasi
Ilustrasi Imunisasi Polio-----
BATUBRAK - Dinas Kesehatan melalui seluruh Puskesmas di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) akan melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Kegiatan itu akan di mulai pada 23 Juli mendatang.
Dengan demikian masyarakat khususnya yang memiliki anak usia 0-7 tahun di imbau agar dapat memanfaatkan pelayanan tersebut pada pos-pos imunisasi terdekat baik di puskesmas, posyandu maupun di sekolah.
Hal itu disampaikan kepala Puskesmas Batubrak Nezwan S.K.M., ditengah gencarnya pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan disetiap pekon.
Sebagai informasi bahwa polio tidak dapat diobati tapi dapat dicegah dengan imunisasi. Penyakit ini disebabkan oleh virus poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada otot, selain itu juga dapat menyerang otot lain seperti otot pernafasan sehingga dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak.
“Karena itu kami mengajak seluruh lapisan masyarakat supaya membawa buah hatinya mengikuti imunisasi gratis ini di pos imunisasi yang ada di setiap pekon nantinya. Sekaligus kami mengajak semua elemen agar mensosialisasikan hal ini kemasyarakat,” terangnya.
Lebih lanjut di katakannya, penyakit itu ditularkan dari orang ke orang dan menyebar melalui kontak dengan makanan, air atau tangan yang terkontaminasi dengan kotoran (tinja) atau sekresi tenggorokan dari orang yang terinfeksi.
“Kita berharap masyarakat tidak menyepelekan pemberian vaksin ke anaknya sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan kondisi kesehatan yang baik,” pesannya.
Pada imunisasi itu pihaknya telah menentukan target dengan sasaran anak usia 0-7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Setiap anak diberikan dua tetes manis dan pada setiap anak dengan interval waktu satu bulan.
“Anak yang mendapatkan imunisasi polio ini capaian cakupannya sekurang-kurangnya adalah 95 persen di setiap putaran baik pertama dan kedua,” jelasnya
Secara teknis, pelaksanaan pin polio akan dilakukan di seluruh pekon dengan fokus pelaksanaan di balai posyandu, sekolah dan secara terpusat di puskesmas setempat.*