Direktur PPHP Kementan RI Panen Raya Padi di BNS, Plh Sekda Curhat soal Produksi Turun Hingga 7.285 Ton

Kamis 26 Sep 2024 - 18:57 WIB
Reporter : Adi Pabara
Editor : Nopriadi

BANDARNEGERI SUOH - Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPHP), Kementrian Pertanian (Kementan) RI Dr. Prayudi Syamsuri, SP., M.Si.,  menghadiri panen raya padi di Pekon Bandar Agung, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Kamis 26 September 2024.

 Turut mendampingi, Plh. Sekda Lampung Barat Drs. Ismet Inoni, Ketua DPRD Lampung Barat sementara Sri Nurwijayanti dan anggota, Ketua Pepadi Lampung, Direktur BUMD Pesagi Mandiri serta para kelompok tani.

Dihadapan pihak Kementan RI, Ismet Inoni menyampaikan sejumlah permasalahan para petani terkait hasil pertanian khususnya tanaman padi yang selama ini dirasa belum maksimal.

Menurutnya, salah satu kawasan pertanian sawah potensial di Kabupaten Lampung Barat berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) dengan potensi lahan baku sawah seluas 3.873,35 ha.

Hanya saja, dalam perkembangan pertanian khususnya tanaman padi di Kecamatan Suoh dan BNS mengalami penurunan dari segi produktifitasnya.

”Pada tahun 2023 hasil padi di dua kecamatan ini mencapai angka 83.981 ton, dimana mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 91.266 ton,” ungkapnya.

Terusnya, permasalahan itu disebabkan akibat pembangunan irigasi yang dinilai belum optimal, dimana dari luas baku lahan sawah yang ada hanya dapat terlayani sekitar 1.021 ha. "Air baku melimpah, namun rawan terhadap bencana banjir dan perubahan iklim," kata dia.

Selain itu, kata Ismet, rendahnya peningkatan produksi, produktivitas serta pemasaran sehingga sebagian besar hasil produksi padi dijual dalam bentuk gabah.

Tentu dengan hadirnya pihak Kementerian Pertanian RI, Pemkab Lampung Barat berharap persoalan tersebut dapat teratasi.

"Kehadiran jajaran dari Kementerian Pertanian memberikan semangat baru serta antusias bagi kami masyarakat untuk dapat meningkatkan prodiktivitas tanaman padi di masa yang akan datang," harapnya.

Karena selama ini, lanjutnya, kebiasaan masyarakat dalam bertani masih banyak yang menggunakan metode tradisional, sehingga melalui kesempatan itu hadirnya Kementerian Pertanian dapat menjadi solusi. "Semoga melalui momentum ini, terjawab permasalahan yang kami hadapi saat ini," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian Prayudi Syamsuri menyampaikan, jika kecamatan Bandar Negeri Suoh dan Kecamatan Suoh memiliki potensi alam yang luar biasa.

Alam yang dinilai subur makmur, sehingga dapat menghasilkan sumber daya pertanian dan perkebunan yang melimpah ruwah. Tentu yang tidak kalah penting lagi adalah, kecamatan BNS dan Suoh memiliki potensi wisata serta panas bumi geotermal yang tidak dimiliki daerah lain.

"Pertama yang harus kita syukuri adalah, kita mendapat negeri subur makmur. Selain itu Provinsi Lampung merupakan lumbung padi terbesar nomor satu di Sumatera dan satu di antara kabupaten penyumbang padi terbesarnya di Lampung Barat,” bebernya.

"Artinya bapak ibu ini dibilang pemain-pemain nasional, karena padinya bapak dan ibu bukan hanya beredar di Suoh saja tapi hingga nasional," sambungnya.

Selain padi, Lampung Barat juga menjadi sumber penyumbang eksportir komoditas kopi dan kakao hingga ke mancanegara. "Terkait perkebunan, kopi dan kakao sudah mencapai internasional yang langsung diekspor dari Lampung," jelasnya.

Di tahun 2024 ini Kementerian Pertanian sudah menyalurkan bantuan sejumlah alat pertanian, mulai dari pompa air, pompa irigasi dan handtraktor yang diberikan kepada kelompok tani.

"Bantuan dari Kementan sudah sampai ke petani, ada 118 unit pompa air, pompa irigasi 21 unit dan juga 20 unit handtraktor," sebutnya.

Kemudian, jika kedepan pihaknya akan menambah alat-alat pertanian yang saat ini masih diupayakan dalam segi penganggaran.

"Tahun depan kita memiliki pemimpin baru dan visi dari pemimpin kita Pak Probowo terkait ketahanan pangan, beliau menjanjikan akan menganggarkan untuk alat pertanian berkali lipat dari anggaran sekarang," lanjutnya.

Terusnya, saat ini sudah disusun anggarannya, mudah-mudahan anggaran terkait perairan ataupun pompa irigasi itu bisa bertambah masuk ke lembah Suoh.

”Dari hal itu pihaknya meminta agar masyarakat khususnya yang ada di kabupaten Lampung Barat untuk terus mempertahankan budaya gotong royong, bahu membahu dan mengedepankan kebersamaan dalam pengembangan pertanian.

"Teruslah berusaha memberikan yang terbaik, ini bukan buat kita sendiri, tapi ini buat masyarakat. Kalau pendapatan naik, bukan hanya ke bapak ibu saja dampaknya, tapi dampaknya sampai ke kabupaten, provinsi, hingga nasional," pungkasnya. (adi/nopri)

Kategori :