PESISIR TENGAH – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mencatat serapan pupuk subsidi di kabupaten setempat hingga 30 September 2024 mencapai 47,22 persen.
Kabid Prasarana Pertanian, Ade Kurniawan, S.P., mendampingi Kadis KPP Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan secara keseluruhan serapan pupuk bersubsidi hingga September cukup tinggi hampir 50 persen dari total alokasi yang tersedia selama tahun 2024.
“ Ada tiga jenis pupuk subsidi yang tersedia saat ini yakni pupuk jenis NPK-Phonska, NPK Formula dan Urea, dari tiga jenis ini serapan untuk pupuk NPK-Phonska dan Urea cukup tinggi sedangkan untuk NPK Formula belum ada serapan,” kata dia.
Dijelaskannya, dari alokasi pupuk Urea yang mencapai 4.789 ton, telah terserap sebanyak 2.559,46 ton atau 53,65 persen, untuk pupuk jenis NPK-Phonska dari total alokasi sebanyak 9.514 ton terserap sebanyak 3.881,91 ton atau 40,80 persen.
“ Secara keseluruhan serapan pupuk bersubsidi hingga September lalu cukup tinggi, jumlah alokasi yang terdata tersebut berdasarkan alokasi keseluruhan pada tahun ini termasuk penambahan alokasi dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Ditambahkannya, saat ini serapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Pesbar masih terjadi, apalagi proses tanam masih akan berlangsung hingga akhir tahun mendatang sesuai dengan periode tanam.
“ Sekarang petani mulai melakukan penggarapan areal persawahan untuk memulai kembali proses tanam, sekarang sudah masuk musim tanam rendeng dipastikan luasa areal persawahan yang akan ditanam melebihi pada musim tanam gadu lalu,” terangnya.
Menurutnya, pihaknya memastikan serapan pupuk bersubsidi berjalan dengan aman dan lancar, karena saat ini pupuk bersubsidi itu selalu tersedia di kios penyalur di setiap kecamatannya, pada musim tanam rendeng serapan pupuk subsidi juga dipastikan akan meningkat.
“ Saat ini pupuk bersubsidi selalu tersedia di kios penyalur, petani yang membutuhkan pupuk bersubsidi bisa datang langsung ke kios penyalur di wilayah masing-masing dan bisa melakukan serapan sesuai kebutuhan, karena masih ada ribuan ton pupuk subsidi yang belum terserap,” pungkasnya. (yogi/*)