Radarlambar.bacakoran.co- Polda Metro Jaya baru-baru ini mengungkap kasus penyalahgunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kilogram (Kg) bersubsidi.
Para pelaku diduga membeli LPG bersubsidi dari pangkalan dan memindahkannya ke tabung Bright Gas 5,5 kg dan LPG 12 kg. Tabung-tabung yang telah diisi ulang ini kemudian dijual menggunakan mobil.
Tim dari Subdit III Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan di dua lokasi, yakni sebuah rumah di Medan Satria, Kota Bekasi, dan satu lagi di Cengkareng, Jakarta Barat.
Hasil investigasi menunjukkan bahwa rumah-rumah tersebut digunakan untuk memindahkan gas LPG subsidi ke dalam tabung ukuran non-subsidi.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, mengapresiasi upaya Polri dalam menindaklanjuti kasus ini. "Kami mendukung penuh tindakan Polda Metro Jaya dalam memberantas penyalahgunaan LPG bersubsidi yang merugikan negara dan masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (18/10/2024).
Heppy menambahkan bahwa Pertamina Patra Niaga juga berkomitmen untuk mencegah penyalahgunaan LPG 3 kg. Salah satu cara yang dilakukan adalah mewajibkan pendaftaran KTP atau NIK bagi konsumen LPG 3 kg, serta mencatat setiap transaksi melalui aplikasi Merchant Application Pertamina (MAP).
Menurutnya, hingga 30 September, 97 persen transaksi LPG 3 kg di 248.145 pangkalan telah tercatat di MAP.
Sebagai barang subsidi dari pemerintah Pertamina Patra Niaga mengimbau masyarakat agar aktif mengawasi distribusi LPG 3 kg. Masyarakat juga diminta melaporkan ke pihak berwajib jika menemukan indikasi penyalahgunaan di lingkungan mereka.
"Pengawasan ini sangat untk mencegah insiden, sebab pengoplosan bisa meningkatkan terjadinya risiko kebakaran," tambahnya.
Konsumen disarankan untuk mengenali produk LPG 3 kg yang asli melalui segel plastik pada tabung, sementara produk LPG BrightGas dapat dikenali lewat QR code dan stiker hologram. Untuk memastikan keaslian produk, pembelian sebaiknya dilakukan di pangkalan resmi atau outlet BrightGas, serta dapat menghubungi call center Pertamina di 135 untuk informasi lebih lanjut.(*)