Radarlambar.Bacakoran.co - Nutrisi bagi tanaman tentunya dapat diperoleh, salah satunya dari pemberian pupuk secara rutin, Namun dosis yang diberikan harus sesuai dengan takaran atau tidak tidak boleh asal-asalan.
Takaran pupuk yang diberikan juga sebagai salah satu faktor dalam keberhasilan tanaman untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, serta menghasilkan produksi yang maksimal. Banyak beragam jenis pupuk yang bisa dipergunakan untuk tanaman, terutama tanaman sayuran, maupun buah-buahan. Salah satunya yakni pupuk NPK. Pupuk dengan kandungan Nitrogen (N) Fosfor (P) dan Kalium (K), itu di percaya mampu menyuburkan semua jenis tanaman.
Seperti diketahui dalam proses pemupukan salah satunya dengan menggunakan pupuk jenis NPK itu terdapat dua cara, yakni dengan cara ditabur dan dengan sistem kocor (dilarutkan dengan air) kemudian disiram (kocor) ke tanaman.
Dari kedua cara tersebut, manakah yang lebih efektif?
Hal yang perlu diketahui yakni pupuk NPK memiliki bentuk padat. Sehingga, ketika pupuk NPK itu dilarutkan menggunakan air, maka akan mempermudah proses penyerapan akar pada tanaman. Dengan penyerapan yang optimal tersebut, tentu akan menghasilkan penyerapan pupuk yang lebih baik, bahkan bisa lebih cepat diserap oleh akar tanaman.
Selain itu, pemupukan dengan menggunakan sistem kocor tersebut juga bisa dilakukan kapan saja serta tidak harus menunggu waktu-waktu tertentu. Bahkan, dalam pengaplikasiannya pemberian pupuk menggunakan sistem kocor juga bisa lebih simpel, serta tepat target.
Hal itu, karena akar pada tanaman langsung mendapatkan pupuk secara merata, sehingga lebih banyak pupuk yang diserap tanaman. Hal tersebut tentu tidak sama dengan melakukan pemupukan menggunakan cara ditabur yang bisa menyebar kemana-mana.
Karena itu, pemupukan dengan menggunakan sistem kocor lebih ekonomis dan optimal daripada dengan sistem tabur yang dinilai kurang merata. Artinya, pemberian pupuk menggunakan sistem kocor akan lebih baik daripada menggunakan dengan cara ditabur langsung pada tanaman.(*)
Kategori :