Balita di Sukabumi Meninggal Akibat Infeksi Cacing, Lingkungan dan Komplikasi TB Diduga Jadi Faktor Penyebab

Ilustrasi Cacing gelang Foto: Facebook--
Radarlambar.bacakoran.co.id – Seorang balita perempuan berinisial R, asal Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, meninggal dunia setelah tubuhnya dipenuhi cacing, kasus ini bermula saat R dibawa ke IGD RSUD Syamsudin pada 13 Juli 2025 dalam kondisi tidak sadar sejak sehari sebelumnya.
Dokter awalnya mendapati syok akibat kekurangan cairan berat, namun penyebab penurunan kesadaran tidak jelas hingga cacing keluar dari hidungnya, menandakan infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides) atau askariasis.
Dokter Humas RSUD Syamsudin, dr Irfan, menjelaskan bahwa infeksi cacing bisa terjadi ketika telur cacing tertelan melalui makanan, minuman, atau tangan yang kotor, larva kemudian menyebar melalui aliran darah ke organ-organ tubuh, termasuk otak, sehingga pasien bisa kehilangan kesadaran.
Kondisi lingkungan juga berperan, R tinggal di rumah panggung sederhana dengan tanah terbuka di bawahnya dan sering bermain tanpa alas kaki.
Selain infeksi cacing, dokter menduga R mengalami komplikasi tuberkulosis meningitis karena orang tua pasien sedang menjalani pengobatan TB paru. Upaya medis untuk menyelamatkan R tidak berhasil, karena kondisinya sudah sangat kritis saat tiba di rumah sakit, obat cacing tidak bekerja optimal, dan R meninggal pada 22 Juli 2025 pukul 14.24 WIB.
Kerabat korban, Edah (40), menyebut dirinya pertama kali melaporkan kondisi R kepada relawan, dan menyaksikan cacing sepanjang 15 sentimeter keluar dari hidung balita tersebut saat berada di IGD. Kasus ini menunjukkan pentingnya perhatian terhadap kebersihan lingkungan, edukasi kesehatan, dan penanganan cepat terhadap infeksi pada anak-anak, terutama di wilayah dengan risiko tinggi infeksi parasit.(*)