Radarlambar.Bacakoran.co - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai memperkenalkan dirinya kepada anggota Komisi XIII DPR RI pada rapat kerja perdana mereka. Pigai mengatakan dulunya dirinya memang seorang juru parkir.
Hal tersebut disampaikan oleh Pigai kepada pimpinan juga anggota Komisi XIII DPR RI, dan Pigai menyebut bahwa dirinya bukanlah sosok yang sering membaca di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta Pusat.
"Pimpinan dan para anggota yang saya hormati, saya ini memang tidak terlalu banyak membaca ya, karena memang saya sendiri berasal dari seorang tukang parkir Pak dulu di Depnakertrans, Transmigrasi di Kalibata, Saya tukang parkir dulunya, juru parkir,"jelas Pigai dalam rapat tersebut.
Pigai mengatakan setelah itu dirinya menjadi sebagai karyawan honorer sampai dirinya mendaftar CPNS. Dia mengaku sempat menjabat sebagai staf khusus dengan jabatan struktural hingga akhirnya kini dipercaya menjadi Menteri HAM Kabinet Merah Putih yang di pimpin Prabowo Subianto.
"Setelah itu honor, kemudian jadi CPNS,lalau jadi ya PNS kemudian staf tukang antar surat fotokopi dulu. Jadi staf khusus, dapat jabatan sebagai struktural fungsional.kemudian pimpinan Komnas HAM, sekarang ya saya menteri," sambungnya.
Karena itu, Dirinya menilai bahwa memiliki pengalaman untuk memimpin di bagian Kementerian HAM tersebut. Dikatakan pengalaman tersebut sebagai modal untuk melangkah untuk ke depannya.
"Penataan organisasi pada kelembagaan saya sudah pasti punya pengalaman yang banyak," jelasnya.
Selain itu, Natalius mengatakan bahwa dirinya saat ini mendapatkan anugerah dari tuhan sebagai seorang menteri. Menurutnya, hal itu suatu yang jarang terjadi bagi seorang aktivis jalanan seperti dirinya.
Pigai menyebut saat ia menjadi pimpinan Komnas HAM, dirinya hanya tiga kali dipanggil oleh pihak DPR RI. Bahkan dirinya mengapresiasi langkah cepat salahsatu pimpinan Komisi XIII DPR RI terkait dengan ucapannya yang permintaan anggaran Rp 20 Triliun tersebut.
"Karena itu saat ada pernyataan saya kemudian langsung disambut oleh pimpinan Bapak Willy Aditya dan Bapak Andreas Hugo Pareira sebagai pimpinan, saya ya harus hormat. Saya Mewakili semua aktivis hak asasi manusia, saya juga menghormati dengan hati yang paling dalam saya," ungkapnya.
Pigai pun mengatakan namanya itu memang sudah terkenal seantero republik sebagai sosok yang memperjuangkan HAM tersebut. Dirinya mengatakan kini ia dikenal sebagai sosok yang telah mempunyai visi sebagai Menteri HAM.
"Yang terhormat Bapak Pimpinan juga para anggota , nama saya ini memang sudah terkenal oleh seantero republik. Tapi hari ini saya dikenal karena saya memang mempunya vision, bukan karena saya ini orang yang merusak," imbuhnya.(*)
Kategori :