3. Kolonial Belanda
Pada akhir abad ke-19, Belanda mulai menguasai Lampung sebagai bagian dari kebijakan kolonial mereka di Indonesia. Lampung diorganisir dalam struktur administrasi kolonial, dan pengenalan sistem tanam paksa berdampak besar pada masyarakat lokal, memaksa petani untuk menanam komoditas yang menguntungkan bagi kolonial.
4. Perjuangan Kemerdekaan
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, masyarakat Lampung turut aktif dalam perjuangan melawan kolonialisme. Namun, daerah ini menghadapi tantangan dalam mempertahankan kemerdekaan, termasuk upaya Belanda untuk kembali menguasai Indonesia.
5. Pembentukan Provinsi Lampung
Provinsi Lampung resmi dibentuk pada 18 Maret 1964. Sebelumnya, wilayah ini merupakan bagian dari Provinsi Sumatra Selatan. Pembentukan provinsi ini ditujukan untuk meningkatkan pengelolaan pemerintahan dan mempercepat pembangunan daerah, mengingat potensi sumber daya alam dan demografis yang dimiliki.
6. Perkembangan Pasca Pembentukan
Setelah menjadi provinsi, Lampung mengalami perkembangan yang signifikan dalam berbagai aspek, termasuk infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi. Provinsi ini juga dikenal sebagai pintu gerbang ke Pulau Jawa, dengan Pelabuhan Bakauheni yang menghubungkan Lampung dengan Merak di Banten.
7. Era Reformasi dan Modernisasi
Setelah era Reformasi di Indonesia pada akhir 1990-an, Lampung mengalami perubahan dalam pemerintahan daerah, termasuk peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi dan pengambilan keputusan. Provinsi ini terus berupaya untuk memanfaatkan potensi alamnya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.