Radarlambar.Bacakoran.co - Kunjungan resmi Presiden Prabowo Subianto ke Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), mencuri perhatian publik, terutama karena kehadiran empat pesawat tempur yang mengawal pesawat kepresidenan Indonesia di langit PEA.
Kunjungan itu berlangsung pada Sabtu, 23 November 2024. Pesawat Kepresidenan RI yang membawa Prabowo dan rombongan mendarat di Presidential Flight, Abu Dhabi, sekitar pukul 08.40 waktu setempat. Setibanya di sana, Prabowo disambut hangat oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri Energi dan Infrastruktur PEA, Suhail Mohamed Al Mazrouei, Duta Besar PEA untuk Indonesia Abdulla Salem AlDhaheri, serta Duta Besar Indonesia untuk PEA, Husin Bagis.
Sepanjang perjalanan dari bandara menuju hotel, suasana kota Abu Dhabi dihiasi umbul-umbul bendera Indonesia dan PEA, memperlihatkan hubungan erat kedua negara.
Sambutan Kenegaraan di Istana Qasr Al Watn
Presiden Prabowo melanjutkan agenda dengan bertemu Presiden PEA, Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ), di Istana Qasr Al Watn. Prabowo disambut dengan upacara kenegaraan yang megah, dimulai dari pintu gerbang istana. Rangkaian kendaraan Prabowo melewati barisan pasukan berkuda dan berunta, serta diiringi musik tradisional dan dentuman meriam sebanyak 21 kali.
Di depan pintu utama Qasr Al Watn, Presiden MBZ menyambut langsung kedatangan Prabowo. Setelah bersalaman, keduanya berdiri berdampingan di antara bendera kedua negara, diiringi lagu kebangsaan Indonesia dan PEA.
Pertemuan Bilateral untuk Mempererat Hubungan
Dalam pertemuan bilateral, Prabowo dan MBZ membahas sejumlah isu strategis, mulai dari perdagangan, investasi, hingga kerja sama pembangunan. Presiden MBZ menyampaikan apresiasi atas hubungan erat kedua negara yang terus berkembang.
Menurut MBZ, Hubungan kedua negara sudah terjalin lama, dan dirinya bangga dengan kemajuan yang telah kita capai. Insyaallah, hubungan ini akan terus menguat dan membawa manfaat bagi kedua bangsa.
MBZ menyoroti peningkatan perdagangan nonmigas antara kedua negara, yang naik 12% pada tahun lalu hingga mencapai USD 4,6 miliar.Bahkan dirinya optimistis target perdagangan USD 10 miliar dapat tercapai melalui implementasi perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif.
Presiden Prabowo juga mengutarakan rasa terima kasih atas sambutan hangat pemerintah PEA dan menekankan pentingnya kolaborasi di sektor energi, pangan, dan hilirisasi sumber daya. Ia mengundang PEA untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pengembangan ekonomi Indonesia.
Bahkan kata Prabowo, Prioritas pihaknya adalah memperkuat ketahanan pangan, energi, serta menambah nilai produk Indonesia melalui hilirisasi. Kami ingin mengundang PEA untuk terus bekerja sama dalam berbagai sektor.
Lawatan Ditutup dengan Harapan Baru
Setelah pertemuan, kedua pemimpin sepakat untuk mempercepat implementasi kerja sama yang telah dirancang dan terus meningkatkan koordinasi di berbagai tingkatan. Hubungan antara Indonesia dan PEA disebut sebagai landasan penting dalam mendorong perdamaian, stabilitas, dan kemajuan di kancah internasional.
Prabowo mengakhiri kunjungannya ke Abu Dhabi dengan bertolak kembali ke Jakarta pada Sabtu sore, pukul 17.30 waktu setempat. Keberangkatannya dilepas oleh sejumlah pejabat tinggi PEA, menandakan akhir dari lawatan yang penuh makna dan harapan untuk hubungan kedua negara di masa mendatang.(*)