Mengenal Apendiks dan Apendisitis

Kamis 12 Dec 2024 - 17:14 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co - Apendiks, atau lebih dikenal sebagai usus buntu, merupakan organ kecil berbentuk tabung yang terhubung dengan sekum, bagian awal dari usus besar. Meskipun panjangnya hanya beberapa inci dan sering dianggap tidak memiliki fungsi signifikan, apendiks memiliki peran dalam sistem kekebalan tubuh, khususnya pada anak-anak.

Dinding apendiks mengandung jaringan limfatik yang berfungsi membantu melawan infeksi. Pada orang dewasa, meski masih ada perdebatan mengenai peran usus buntu, pengangkatannya umumnya tidak menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang yang serius.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengangkatan apendiks dapat sedikit meningkatkan risiko penyakit tertentu, seperti penyakit Crohn. Apendisitis, yaitu peradangan pada apendiks, terjadi akibat penyumbatan pada saluran yang menghubungkan apendiks dengan sekum.

Penyumbatan ini dapat disebabkan oleh tinja yang mengeras atau penumpukan lendir yang membentuk batu tinja (fecalith). Terkait dengan apendisitis, terdapat beberapa kondisi seperti apendisitis terbatas, yaitu ketika infeksi hanya terjadi pada area kecil dan tubuh dapat mengatasi peradangan dengan sendirinya tanpa pembedahan.

Biasanya, kondisi ini bisa diobati dengan antibiotik. Namun, ada juga kondisi yang dikenal sebagai "radang usus buntu tunggul", di mana sebagian kecil apendiks yang tertinggal setelah pembedahan mengalami peradangan lagi. Meski sudah diangkat, peradangan ini bisa kembali muncul dan pengobatan yang tidak tepat dapat memperburuk komplikasi.

Gejala radang usus buntu biasanya dimulai dengan keluhan ringan seperti kehilangan nafsu makan, mual, dan rasa tidak nyaman di tubuh. Seiring berkembangnya peradangan, gejala utamanya adalah nyeri perut yang awalnya terasa tidak terlokalisasi, namun kemudian berfokus di bagian kanan bawah perut, memudahkan diagnosis. Jika tidak segera ditangani, apendisitis dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, bahkan menyebabkan pecahnya apendiks.(*)

Kategori :