Cegah TBC Sejak Dini, Puskesmas Bangkunat Imbau Warga Aktif Periksa Kesehatan

CEGAH TBC : Puskesmas Bangkunat Imbau Warga Aktif Periksa Kesehatan. Foto Dok--

BANGKUNAT - Upaya pencegahan penyakit tuberkulosis (TBC) di wilayah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) terus digencarkan. Salah satunya dilakukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Bangkunat dengan mengimbau masyarakat untuk aktif melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini diharapkan mampu mendeteksi TBC sejak dini, sehingga pengobatan dapat segera dimulai dan penyebaran penyakit dapat ditekan.

Kepala UPTD Puskesmas Bangkunat, Maria Susanti, S.Tr.Keb., mengatakan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama bagi masyarakat yang mengalami gejala batuk lebih dari tiga minggu. Menurutnya, kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam memutus rantai penularan TBC yang masih menjadi masalah kesehatan serius di banyak daerah.

“Jika dalam pemeriksaan nanti terdiagnosis TBC, pengobatan bisa langsung dimulai. Semua pemeriksaan hingga pengobatan ini gratis atau tanpa dipungut biaya,” katanya, Senin, 28 Juli 2025.

Dijelaskannya, selain pemeriksaan gratis, pasien yang terdiagnosis TBC juga akan mendapatkan paket obat lengkap untuk enam bulan pengobatan tanpa biaya. Kebijakan ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan yang merata dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan maksimal. Mulai dari pemeriksaan hingga pengobatan, semua disediakan gratis oleh Puskesmas Bangkunat,” jelasnya.

Masih kata dia, pihaknya juga mengingatkan agar masyarakat yang sedang menjalani pengobatan TBC dapat disiplin dan tidak malas meminum obat sesuai anjuran tenaga kesehatan. Ia menegaskan, keberhasilan pengobatan TBC sangat bergantung pada kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat secara teratur selama minimal enam bulan.

“Kami juga mengimbau peran aktif keluarga untuk mengingatkan pasien agar rutin meminum obat. Jangan sampai ada yang terhenti di tengah jalan karena ini bisa memunculkan risiko kekebalan kuman terhadap obat,” ujarnya.

Bukan hanya fokus pada pengobatan, kata Maria, Puskesmas Bangkunat juga terus mengupayakan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai gejala serta pencegahan TBC. Edukasi tersebut diberikan melalui berbagai kegiatan seperti penyuluhan di posyandu, kunjungan rumah terutama untuk menjangkau warga yang sulit mengakses fasilitas kesehatan, dan sebagainya.

Masih kata Maria, bahwa penanganan TBC bukan hanya menjadi tanggung jawab petugas kesehatan. Dukungan dari keluarga, lingkungan sekitar, serta kesadaran masyarakat sendiri memegang peran penting untuk mempercepat pemulihan pasien dan mengurangi risiko penularan.

“Pencegahan dan penanganan TBC ini harus menjadi perhatian bersama, bukan hanya tugas petugas kesehatan. Diharapkan peran serta aktif masyarakat dapat membantu menurunkan kasus TBC di wilayah Kecamatan Bangkunat,” ujarnya.

Hingga kini, kata dia, Puskesmas Bangkunat terus membuka layanan pemeriksaan TBC setiap hari kerja. Selain itu, petugas kesehatan juga aktif melakukan skrining di masyarakat, terutama bagi kelompok yang rentan, seperti keluarga pasien TBC, lansia, serta mereka yang memiliki riwayat batuk lama. Ia berharap dengan adanya upaya pencegahan dan pengobatan yang terpadu, angka penderita TBC di wilayah Kecamatan Bangkunat dapat ditekan secara signifikan. 

“Mudah-mudahan ke depan, dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri, penyakit TBC bisa dicegah dan ditangani lebih maksimal,” pungkasnya. (yayan/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan