Radarlambar.bacakoran.co-Tahun 2025 akan dipenuhi dengan beragam fenomena astronomi spektakuler yang sayang untuk dilewatkan. Berdasarkan informasi dari Time and Date, setidaknya ada delapan peristiwa langit yang akan memukau para pengamat astronomi di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa fenomena yang paling menarik untuk disaksikan:
1. Hujan Meteor Quadrantids (3-4 Januari 2025)
Hujan meteor Quadrantids akan membuka tahun 2025 dengan puncaknya yang diperkirakan terjadi pada 3-4 Januari. Pada puncaknya, hujan meteor ini dapat menghasilkan hingga 40 meteor per jam, yang akan terlihat di seluruh dunia.
2. Gerhana Bulan Total pada 14 Maret 2025
Gerhana Bulan total adalah peristiwa langit yang terjadi saat Bulan melewati bayangan gelap Bumi. Fenomena ini akan membuat Bulan berubah warna menjadi merah darah. Gerhana ini dapat dilihat di seluruh wilayah Amerika Utara, Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.
3. Gerhana Matahari Sebagian (29 Maret 2025)
Gerhana Matahari sebagian akan terjadi saat Bulan hanya menutupi sebagian Matahari. Fenomena ini akan terlihat di Greenland, sebagian besar Eropa Utara, dan Rusia bagian utara. Di Kanada, gerhana ini diperkirakan akan terlihat dengan cakupan 93 persen.
4. Pink Moon (13 April 2025)
Bulan purnama yang jatuh pada 13 April 2025 akan disebut sebagai "Pink Moon", karena bertepatan dengan mekar bunga phlox berwarna merah muda di musim semi. Fenomena ini dapat disaksikan pada pukul 00:24 UTC atau sekitar pukul 07:24 WIB.
5. Hujan Meteor Perseids (12-13 Agustus 2025)
Perseids, salah satu hujan meteor terbaik sepanjang tahun, akan mencapai puncaknya pada malam 12-13 Agustus 2025, dengan lebih dari 60 meteor per jam. Hujan meteor ini berasal dari komet Swift-Tuttle dan dapat terlihat di mana saja di langit malam.
6. Gerhana Bulan Total (7 September 2025)
Gerhana Bulan total kembali terjadi pada 7 September 2025 dan dapat diamati di seluruh Asia, Australia, serta bagian tengah dan timur Eropa dan Afrika. Ini adalah gerhana Bulan total yang dapat dilihat dari Indonesia.
7. Gerhana Matahari Sebagian (21 September 2025)
Fenomena ini hanya dapat disaksikan di Selandia Baru, Antarktika, dan Samudra Pasifik bagian selatan. Gerhana Matahari sebagian ini diperkirakan akan terlihat jelas di Selandia Baru dengan cakupan hingga 76 persen.