Uveitis : Peradangan Mata yang Perlu Diwaspadai

Jumat 20 Dec 2024 - 15:12 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Mujitahidin

Radarlambar.Bacakoran.co – Uveitis adalah kondisi peradangan pada lapisan uvea, yaitu bagian tengah mata yang terdiri atas iris, badan siliaris, dan koroid. Gangguan ini dapat menyerang kedua mata pada berbagai usia, termasuk anak-anak. Meskipun sering kali dianggap remeh, uveitis dapat menimbulkan komplikasi serius seperti kebutaan permanen jika tidak ditangani dengan cepat.  

Peradangan akibat uveitis sering menyebabkan pembengkakan yang dapat mengubah struktur mata, sehingga memengaruhi fungsi penglihatan. Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan yang tepat sangatlah penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.  

Penyebab uveitis beragam, mulai dari infeksi, gangguan autoimun, hingga efek samping obat-obatan tertentu. Beberapa infeksi yang dapat memicu uveitis meliputi virus seperti herpes simplex dan cytomegalovirus, bakteri seperti penyebab tuberkulosis dan sifilis, jamur seperti Candida, hingga parasit seperti toksoplasmosis yang biasanya berasal dari kotoran hewan peliharaan.  

Selain itu, uveitis juga dapat disebabkan oleh penyakit autoimun seperti lupus, sarkoidosis, atau inflammatory bowel disease (IBD). Cedera fisik pada mata dan penggunaan obat-obatan tertentu, seperti brimonidine atau rifabutin, juga diketahui dapat menjadi pemicunya.  

Gejala uveitis bervariasi tergantung pada bagian mata yang terkena. Uveitis anterior, yang merupakan peradangan di bagian depan mata, biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti mata merah, nyeri, penglihatan kabur, dan kepekaan terhadap cahaya. Pada beberapa kasus, dapat ditemukan cairan putih di depan mata.  

Sementara itu, gejala uveitis intermediet dan posterior lebih sulit dikenali karena lokasinya yang lebih dalam. Jika seluruh bagian mata terpengaruh, kondisi ini disebut panuveitis, yang biasanya disertai gejala yang lebih kompleks.  

Karena potensi komplikasinya yang serius, uveitis memerlukan penanganan medis segera. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan glaukoma, katarak, atau bahkan kebutaan. Pengobatan biasanya melibatkan penggunaan tetes mata, steroid, atau terapi lain sesuai tingkat keparahan penyakit. Oleh sebab itu, jika Anda mengalami gejala seperti mata merah, nyeri, atau gangguan penglihatan, segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata.(*)

Kategori :