Cegah Bencana Hidrometeorologi Selama Nataru, BMKG Modifikasi Cuaca

Kamis 26 Dec 2024 - 16:23 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengintensifkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengurangi potensi bencana hidrometeorologi selama liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa operasi ini dilakukan untuk memastikan kelancaran perayaan Nataru, terutama di wilayah-wilayah dengan risiko bencana tinggi, seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"OMC ini adalah langkah mitigasi untuk mengontrol curah hujan, mengurangi dampak bencana, dan melindungi keselamatan masyarakat," ujar Dwikorita.

OMC dilakukan dengan teknologi penyemaian garam NaCl superfine ke dalam awan potensial, untuk mencegah penumpukan hujan di wilayah rawan bencana.

Operasi ini dilaksanakan secara bertahap di berbagai lokasi yang dinilai memiliki tingkat kerawanan tinggi.

Di DKI Jakarta, OMC sudah dilaksanakan pada 7-9 dan 13-16 Desember 2024, dengan 17 penerbangan dari Bandara Budiarto Curug, Tangerang.

Sementara di Jawa Barat, operasi berlangsung dari 11-16 Desember dan akan berlanjut hingga 20 Desember 2024, dengan 34 penerbangan dari Lanud Halim Perdanakusuma.

Di Jawa Tengah, operasi dimulai sejak 11 Desember 2024 dengan 23 penerbangan dari Bandara Ahmad Yani, Semarang.

Di Jawa Timur, OMC berlangsung pada 18-22 Desember 2024, dan kemungkinan diperpanjang jika diperlukan.

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, mengatakan bahwa OMC merupakan solusi adaptif untuk mengurangi dampak bencana hidrometeorologi yang sering muncul di musim hujan.

Operasi ini juga bertujuan untuk menjaga kelancaran infrastruktur transportasi selama periode Nataru, memastikan masyarakat dapat beraktivitas dengan aman.

Seto menambahkan, OMC kali ini didukung oleh BNPB, BPBD, dan operator swasta yang terlibat dalam modifikasi cuaca, dengan fokus pengamanan jalur transportasi darat, laut, dan udara.

Mengingat intensitas hujan tinggi yang sering terjadi pada akhir tahun, operasi ini diharapkan dapat mengurangi gangguan pada infrastruktur dan menjamin keselamatan perjalanan masyarakat.

Posko operasional didirikan di lokasi strategis untuk memantau pelaksanaan OMC secara real-time dan memastikan efektivitasnya.

Dwikorita juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama di wilayah rawan bencana. Masyarakat dapat mengakses informasi cuaca melalui platform resmi BMKG untuk merencanakan aktivitas dengan lebih baik.

Kategori :