BMKG Ungkap 3 Zona Megathrust yang Siap Lepas Energi Tektonik, Bisa Picu Gempa Besar

BMKG mengungkap ada tiga zona megathrust di Tanah Air yang berpotensi meletus dan menyebabkan bencana besar. Foto: iStockphoto--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani mengingatkan ancaman serius dari tiga zona megathrust yang mengelilingi Indonesia. Ketiga zona tersebut disebut sedang dalam fase akumulasi energi dan berpotensi melepaskan kekuatan besar dalam bentuk gempa dan tsunami kapan saja.

"Negara kita berada di pertemuan tiga lempeng aktif dunia dengan 13 segmen megathrust yang sebagian belum melepaskan energi tektoniknya. Ini berarti potensi gempa besar masih mungkin terjadi kapan saja," kata Faisal dalam Rapat Tim Pengawas Bencana DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11), melansir laman resmi BMKG.

Zona megathrust merupakan daerah pertemuan antar-lempeng tektonik di zona subduksi, yaitu titik di mana satu lempeng bumi menukik ke bawah lempeng lainnya. Di wilayah ini, energi tektonik menumpuk selama ratusan tahun sebelum akhirnya dilepaskan dalam bentuk gempa besar.

Megathrust diketahui telah menyebabkan sejumlah gempa paling kuat dan mematikan di dunia, seperti Megathrust Sunda di Indonesia, Palung Peru–Chile di Amerika Selatan, Palung Nankai di Jepang, serta zona subduksi Cascadia di Amerika Utara.

Faisal menyebut, dari 13 segmen megathrust di Indonesia, ada tiga zona yang belum melepaskan energi besar selama ratusan tahun terakhir, yaitu:

  1. Megathrust Mentawai–Siberut

  2. Megathrust Selat Sunda–Banten

  3. Megathrust Sumba

"Diduga kuat saat ini sedang terjadi proses akumulasi energi tektonik yang dapat merilis gempa besar sewaktu-waktu tanpa dapat diprediksi," ujar Faisal, melansir Detik.

Ia menegaskan bahwa potensi tersebut bukan sekadar teori, melainkan ancaman nyata yang perlu diantisipasi secara serius oleh pemerintah dan masyarakat.

Faisal menjelaskan, sepanjang tahun 2025 saja, BMKG telah mencatat sekitar 850 kali gempa yang dirasakan di berbagai wilayah Indonesia. Angka ini menunjukkan betapa aktifnya aktivitas seismik di Tanah Air.

"Data tersebut menunjukkan bahwa ancaman gempa bumi di Indonesia adalah nyata dan selalu akan terjadi," paparnya.

 

BMKG terus memperkuat sistem mitigasi, pemantauan, dan peringatan dini gempa serta tsunami. Lembaga ini juga mendorong peningkatan kesiapsiagaan masyarakat, terutama di daerah pesisir barat Sumatera, selatan Jawa, dan kawasan timur Indonesia yang berdekatan dengan zona megathrust.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan