Radarlambar.bacakoran.co -Kasus penetapan Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDIP, sebagai tersangka dalam kasus Harun Masiku masih menjadi perbincangan hangat di publik. Terlebih, Hasto disebut-sebut memiliki bukti-bukti penting berupa video dan dokumen yang dapat mengungkap skandal besar penyelewengan yang melibatkan pejabat negara. Klaim ini semakin mengundang perhatian setelah Juru Bicara PDIP, Guntur Romli, mengungkapkan bahwa banyak bukti tersebut telah diselamatkan oleh Connie Bakrie dan dibawa ke Rusia untuk dinotariskan. Selain itu, Andi Widjajanto (AW), yang juga merupakan bagian dari lingkaran kekuasaan, dilaporkan turut memberikan tambahan data dan analisis terkait kasus ini.
Menurut Guntur, ia telah melihat beberapa video yang disiapkan oleh Hasto, dan mengklaim bahwa bukti-bukti tersebut sangat valid. Ia juga menjelaskan bahwa Hasto, yang sudah sembilan tahun berada di pusat kekuasaan meski tidak menjabat sebagai pejabat publik, memiliki pemahaman yang sangat mendalam tentang praktik penyalahgunaan kekuasaan yang berujung pada korupsi. Bahkan, Guntur menambahkan bahwa Hasto juga memiliki bukti video terkait upaya kriminalisasi terhadap Anies Baswedan, serta rekaman pertemuan yang menguatkan tuduhan tersebut.
Bukti yang Dibawa ke Rusia: Kenapa Tidak Diberikan ke KPK?
Namun, pernyataan Guntur mengenai bukti-bukti yang dibawa ke Rusia menimbulkan pertanyaan besar di kalangan publik. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah mengapa dokumen-dokumen penting itu dibawa ke luar negeri dan tidak diserahkan langsung kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang memiliki kewenangan untuk menangani kasus-kasus korupsi. Sejumlah pihak, termasuk mantan Kabareskrim Susno Duadji, menilai bahwa jika bukti tersebut memang benar ada, seharusnya bukti-bukti tersebut segera diserahkan kepada KPK untuk diproses sebagai tindak pidana, bukan justru dibawa ke Rusia.
Pertanyaan ini tentu saja semakin memperbesar spekulasi tentang motivasi di balik langkah tersebut. Mengapa bukti yang bisa menjadi kunci penting dalam pengungkapan skandal besar justru disimpan di luar negeri? Apakah ada agenda tersembunyi di balik langkah ini?
Hasto dan Potensi Tsunami Politik
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, berpendapat bahwa jika klaim Hasto mengenai video dan bukti-bukti korupsi tersebut benar adanya, dampaknya bisa sangat besar bagi peta perpolitikan Indonesia. Menurut Adi, jika Hasto benar-benar mengungkapkan video-video tersebut, ini dapat memicu "tsunami politik" yang sangat mengguncang. Pasalnya, video-video tersebut diklaim akan melibatkan sejumlah elite negara yang terlibat dalam kasus korupsi, yang selama ini belum tersentuh oleh hukum.
Adi meyakini bahwa publik kini menantikan tindakan nyata dari Hasto. Sebagai Sekjen PDIP yang telah berada di lingkaran kekuasaan selama lebih dari satu dekade, Hasto diyakini memiliki fakta-fakta menarik yang berkaitan dengan sejumlah kasus hukum yang melibatkan pejabat negara, yang mungkin tidak pernah sampai ke tangan KPK.
Antara Gertakan dan Fakta
Namun, meskipun klaim tentang video-video yang akan dibuka oleh Hasto dapat mengguncang dunia politik Indonesia, Adi Prayitno juga memperingatkan bahwa jika bukti-bukti tersebut tidak diungkapkan, maka ini akan semakin memperburuk citra PDIP dan Hasto sendiri. Menurutnya, jika pernyataan mengenai video-video tersebut hanya gertakan belaka, atau hanya sebagai bentuk amarah setelah Hasto ditetapkan sebagai tersangka, maka itu akan semakin menyudutkan posisi PDIP. Oleh karena itu, publik kini menunggu langkah konkret dari Hasto—apakah ia benar-benar akan mengungkapkan bukti-bukti yang dimilikinya atau hanya menjadi gertakan kosong yang tidak pernah terwujud.
Kasus Hasto Kristiyanto dan klaim adanya video serta bukti-bukti terkait korupsi yang melibatkan pejabat negara memang menjadi pusat perhatian. Jika bukti-bukti tersebut benar-benar ada dan terbuka untuk publik, hal ini dapat menjadi salah satu titik balik besar dalam politik Indonesia, yang mungkin mengungkapkan jaringan korupsi yang lebih luas. Namun, dengan adanya pertanyaan mengenai alasan mengapa bukti-bukti tersebut dibawa ke luar negeri dan tidak langsung diserahkan kepada KPK, misteri ini semakin menarik untuk diikuti. Saat ini, publik menunggu langkah Hasto selanjutnya: apakah ia akan mengungkapkan bukti-bukti tersebut atau justru membiarkannya menjadi bagian dari pernyataan yang tidak pernah terwujud. (*)
Kategori :