Cegah PMK, Peternak Diimbau Jaga Kebersihan Kandang

Senin 13 Jan 2025 - 23:07 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Mujitahidin

PESISIR TENGAH - Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) masih menjadi ancaman bagi sektor peternakan di berbagai daerah. Meski hingga saat ini Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) belum melaporkan adanya kasus PMK, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesbar tetap mengimbau peternak untuk waspada dan aktif mencegah penyebaran penyakit tersebut.

Kepala DKPP Pesisir Barat, Unzir, S.P., melalui Kabid Peternakan, Rahmat Nursan, mengatakan bahwa, para peternak harus menjaga kebersihan kandang ternak sebagai salah satu cara efektif mencegah PMK. Kebersihan kandang dan lingkungan sekitar ternak sangat berpengaruh pada kesehatan hewan. Selain itu, pihaknya juga mengimbau peternak untuk rutin melakukan penyemprotan disinfektan di kandang dan area peternakan.

“Meskipun sampai saat ini belum ditemukan kasus PMK di Pesbar, langkah pencegahan harus tetap dilakukan. Karena itu, kita mengimbau peternak untuk menjaga kebersihan kandang, dna rutin menyemprotkan diinfektan,” katanya, Senin 13 Januari 2025.

Dijelaskanya, pencegahan ini penting, mengingat PMK merupakan penyakit yang sangat menular dan dapat berdampak besar pada kesehatan dan produktivitas ternak. Selain itu PMK juga merupakan penyakit yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba. Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak langsung antarhewan, peralatan peternakan yang tercemar, hingga melalui udara.

“Gejala utama PMK meliputi demam tinggi, luka lepuh pada mulut dan kuku, hipersalivasi (peningkatan produksi air liur), hingga penurunan nafsu makan yang signifikan,” jelasnya.

Masih kata Rahmat, meski belum ada laporan kasus di Pesbar terkait dengan PMK tersebut, namun bukan berarti ancaman PMK dapat diabaikan. PMK tidak boleh dianggap remeh. Sekali masuk, penyebarannya sulit dikendalikan dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak. Untuk itu, pihaknya meminta peternak untuk segera melaporkan ke DKPP atau petugas terkait apabila menemukan gejala PMK pada ternak.

“Selain langkah pencegahan, vaksinasi juga menjadi salah satu strategi utama dalam pengendalian PMK,” ujarnya.

Namun, kata dia, terkait dengan ketersediaan vaksin di Kabupaten Pesbar masih bergantung pada distribusi dari Pemerintah Provinsi Lampung. Hingga kini, DKPP setempat masih menunggu informasi terkait stok vaksin tersebut. Pihaknya juga akan kembali berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung untuk memastikan apakah ada alokasi vaksin PMK untuk Pesbar atau tidak. Karena dalam waktu dekat ini juga rencananya akan ada rapat di Provinsi.

“Jika nani sudah ada, vaksinasi segera kita laksanakan untuk memberikan perlindungan tambahan kepada ternak. Yang pasti kita meminta peternak untuk lebih aktif dalam menjaga kesehatan ternaknya,” pungkasnya. *

Kategori :