GEDUNGSURIAN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lampung Barat (Lambar), menanggapi persoalan tanah longsor yang mengancam gedung Ruang Kelas Belajar (RKB) di SD Negeri 1 Gedungsurian. Meski permasalahan ini telah berlangsung lama, penanganan belum juga dilakukan secara menyeluruh.
Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar, Seno Susanto, S.E., M.M., yang mendampingi Plt. Kepala Disdikbud Lambar, Nowo Wibawono, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa kerusakan halaman sekolah akibat gerusan air hujan tersebut masuk dalam kategori dampak bencana alam.
"Sejak tahun 2024, kami telah menyampaikan persoalan ini kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar sebagai instansi yang menangani dampak bencana alam," ujarnya.
Pada tahun ini, Disdikbud kembali mengajukan usulan agar penanganan bisa dilakukan oleh BPBD. ”Usulan tersebut telah direspons BPBD, bahkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) telah diminta dan sudah kami sampaikan. Semoga dapat diakomodasi tahun ini, termasuk perbaikan kerusakan gedung di SMP 1 Atap Satu, Kecamatan Waytenong, yang diterjang angin kencang akhir tahun lalu,” tambah Seno.
Disdikbud berharap penanganan dapat segera direalisasikan demi keamanan dan kenyamanan proses belajar-mengajar di sekolah-sekolah terdampak.
Sebelumnya, Kepala sekolah SDN 1 Gedungsurian, Misman, S.Pd., mengungkapkan bahwa pihak sekolah sangat berharap proses penanganan dapat direalisasikan pada tahun in.
Misman menyebutkan bahwa pihak Disdikbud telah meminta laporan kondisi longsor secara daring dan menyatakan akan melakukan penanganan awal pada tahun anggaran 2025, yang diperkirakan mulai dilaksanakan pada April atau Mei mendatang.
Menurutnya, longsor tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi akibat kikisan air hujan yang terus menerus menggerus tanah di sekitar sekolah. Upaya penanganan yang selama ini dilakukan masih bersifat manual dengan hanya membendung aliran air di lokasi.
Namun, langkah tersebut tidak cukup efektif sehingga longsor terus meluas hingga memasuki halaman sekolah dan mengancam ruang belajar siswa.
”Kami sangat berharap agar target yang ditentukan oleh Disdikbud benar-benar dapat direalisasikan sesuai jadwal. Ini demi menjaga keamanan siswa serta memastikan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan nyaman,” imbuh Misman. *