Militer Israel Keliru Klaim Pembunuhan Komandan Hamas Hussein Fayyad

Kamis 23 Jan 2025 - 16:18 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co -Hussein Fayyad, komandan Batalion Beit Hanoun dari Hamas, yang sebelumnya diumumkan tewas oleh militer Israel pada Mei 2024, baru-baru ini muncul dalam sebuah video yang dipublikasikan pada 22 Januari 2025. Rekaman tersebut menampilkan Fayyad berdiri di antara reruntuhan bangunan yang dibom di Gaza utara, memberikan pidato di sebuah pemakaman, dan mengungkapkan semangat perlawanan Gaza terhadap serangan militer Israel.

Dalam pidatonya, Fayyad menegaskan bahwa serangan militer Israel terhadap Gaza tidak membuahkan hasil, mengungkapkan bahwa Gaza tetap berdiri tegak meskipun menghadapi tekanan yang luar biasa. Ia mengkritik serangan Israel sebagai "sia-sia" dan menyatakan bahwa Gaza tetap menjadi simbol perlawanan yang tak tergoyahkan. "Syukurlah, tentara Israel hanya mendapatkan batu, potongan tubuh, dan darah," ujarnya, menegaskan betapa Gaza terus bertahan meskipun serangan bertubi-tubi.

Video yang menunjukkan Fayyad masih hidup ini menimbulkan pertanyaan besar tentang klaim Israel mengenai kematiannya. Pada bulan Mei 2024, militer Israel mengumumkan bahwa Fayyad, yang mereka sebut sebagai komandan senior Brigade Qassam Hamas, telah terbunuh dalam sebuah operasi bawah tanah di terowongan Jabaliya, Gaza. Israel mengklaim bahwa Fayyad bertanggung jawab atas serangan-serangan rudal dan mortir terhadap wilayah Israel yang berada dekat Jalur Gaza utara.

Namun, setelah video ini tersebar, militer Israel mengakui bahwa klaim mereka tentang kematian Fayyad didasarkan pada informasi intelijen yang salah. Dalam sebuah pernyataan, IDF (Angkatan Pertahanan Israel) mengungkapkan bahwa setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, mereka menyadari bahwa temuan intelijen yang menjadi dasar klaim tersebut tidak cukup akurat. "Setelah Fayyad menjadi target pada bulan Mei, dengan tingkat probabilitas yang tinggi, IDF dan Shin Bet memutuskan bahwa dia telah dilenyapkan. Namun, setelah pemeriksaan lebih lanjut, kami menyadari bahwa intelijen yang mendasari klaim tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan," ujar juru bicara IDF.

Klarifikasi ini menunjukkan kesalahan besar dalam penilaian militer Israel, yang sebelumnya sangat yakin bahwa Fayyad telah terbunuh. Munculnya rekaman ini menggambarkan bagaimana Fayyad, yang dianggap sebagai salah satu komandan penting Hamas, sebenarnya masih hidup dan aktif memimpin perjuangan kelompok tersebut.

Ini bukanlah pertama kalinya Israel keliru dalam mengumumkan kematian tokoh-tokoh penting Hamas. Media Israel, termasuk Times of Israel, melaporkan bahwa sebelumnya Israel juga pernah membuat klaim serupa yang kemudian terbukti tidak akurat. Klaim keliru ini juga menimbulkan keraguan lebih lanjut tentang kredibilitas militer Israel dalam melaporkan perkembangan di medan perang, terutama terkait dengan pertempuran sengit yang terus berlangsung di Gaza.

Batalion Beit Hanoun yang dipimpin Fayyad dikenal sebagai salah satu kelompok yang paling tangguh dalam perlawanan terhadap serangan Israel, terutama setelah Israel menganggapnya sebagai salah satu bagian dari Hamas yang lebih lemah. Namun, Batalion Beit Hanoun berhasil beradaptasi dengan kondisi medan perang, menerapkan strategi perang gerilya yang membuatnya menjadi tantangan serius bagi pasukan Israel. Pada Januari 2025, laporan-laporan dari lapangan menunjukkan bahwa pertempuran di Gaza semakin intens, dengan sejumlah tentara Israel dilaporkan terbunuh atau terluka dalam pertempuran melawan Batalion Beit Hanoun.

Kemunculan Fayyad dan pengakuan Israel tentang kesalahan mereka semakin memperjelas ketidakpastian yang ada dalam laporan-laporan militer dan intelijen yang selama ini disampaikan. Situasi ini juga memperlihatkan betapa kompleksnya konflik di Gaza, dengan pertempuran yang berlangsung tanpa henti antara pasukan Israel dan kelompok-kelompok perlawanan seperti Hamas. (*)

Kategori :