Radarlambar.bacakoran.co - Nia Ramadhani tengah berduka atas kepergian Oma tercinta, Hanna Louise Poluan, yang meninggal setelah berjuang melawan kanker paru-paru. Nia mengungkapkan bahwa sang Oma sempat menjalani perawatan intensif selama dua minggu sebelum akhirnya meninggal dunia.
Nia menjelaskan, sejak tahun 2024, Oma mulai menunjukkan gejala batuk dan masalah pernapasan, yang kemudian didiagnosis sebagai kanker paru-paru. Meskipun Oma tidak memiliki riwayat merokok, penyakit ini datang sebagai ujian yang tidak terduga.
"Saya percaya ini merupakan takdir yang sudah ditentukan oleh Tuhan. Semua yang terjadi pasti ada alasan, meskipun kita tidak selalu mengerti," ujar Nia dengan penuh kesedihan.
Nia juga mengungkapkan bahwa meskipun menghadapi penyakit yang serius, Oma tidak pernah menunjukkan rasa takut atau kesedihan. Bahkan, meski kondisi tubuhnya semakin lemah, Oma justru selalu mengingatkan keluarganya untuk tidak merasa terlalu sedih.
Nia menuturkan bahwa oma benar benar memberikan teladan yang luar biasa bagi keluarga semua. Dia tidak pernah menangis atau merasa takut, dan selalu meminta untuk tetap kuat.
Nia mengungkapkan bahwa meskipun kondisi Oma semakin memburuk, sang Oma sempat menolak untuk dirawat di rumah sakit. Oma lebih memilih berada di rumah, tetapi keluarga memutuskan untuk tetap membawanya ke rumah sakit demi mendapatkan perawatan yang lebih baik.
"Awalnya Oma tidak ingin lagi dibawa ke rumah sakit, karena dia sudah merasa cukup dengan pengobatan. Namun, kami tetap memutuskan untuk membawanya, karena kami khawatir dengan kondisinya," lanjut Nia.
Jenazah Oma Nia dimakamkan pada hari Minggu, 26 Januari 2025, setelah dilaksanakan kebaktian. Pemakaman berlangsung di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, dan Nia menyebutkan bahwa Oma dimakamkan bersebelahan dengan sang Opa. (*/lusi)