BALIKBUKIT - Pemkab Lampung Barat menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) bersumber dari bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah (BUMD) di Kabupaten Lampung Barat sebesar Rp5.653.827.320,95 namun kini telah terealisasi Rp5.653.827.320,95 atau 100 persen.
”Jadi untuk PAD dari bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah telah terealisasi 100 persen,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD Ir. Okmal, M.Si.
Menurut dia, realisasi bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah ini sebesar Rp5.653.827.320,95 itu bersumber dari Bank Lampung dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. “Sementara untuk Perumda Limau Kunci tidak ada kontribusinya terhadap PAD,” kata dia
“Bagian laba yang dibagikan kepada pemerintah daerah (dividen) atas penyertaan modal tersebut merupakan bagi hasil tahun 2022 yang dibayarkan ke kas daerah pada tahun 2023,” sambungnya
Lanjut Okmal, dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan pada periode tertentu kepada pemegang saham. Keputusan pembagian dividen ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan persetujuan direksi. “Jadi pembagian dividen dilakukan setelah dilaksanakan RUPS oleh masing-masing perusahaan daerah/BUMD, dan disetorkan ke kas daerah untuk pendapatan daerah,” ucapnya
Sekadar diketahui, pada tahun 2022 lalu, target PAD bersumber dari bagian laba atas penyerataan modal (Dividen) pada BUMD Rp6.623.153.836,00 terealisasi sebesar Rp5.569.077.716. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tahun 2022 berupa dividen dari PT Bank Lampung target Rp5.366.547.080,00 terealisasi Rp4.621.706.317,81, PT BPR Syariah dari target Rp1.109.147.122,00 realisasi Rp889.387.194,00, Perumda Limau Kunci target Rp147.459.634,00 realisasi Rp57.984.204,00.
Realisasi dividen ini tidak tercapai target karena laba yang diperoleh oleh masing-masing BUMD mengalami penurunan bila dibandingkan tahun sebelumnya. (lusiana)