Radarlambar.Bacakoran.co - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dijadwalkan akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Gedung Putih pada 4 Februari mendatang. Undangan ini menandai pertemuan pertama antara keduanya di periode kedua kepemimpinan Trump.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menerima undangan resmi dari Presiden Donald Trump untuk pertemuan di Gedung Putih pada 4 Februari 2025 mendatang, hal itu di laporkan melalui pernyataan resmi dari kantor perdana menteri Israel, seperti dilaporkan oleh AFP pada Rabu 29 Januari 2025.
Pertemuan ini dianggap istimewa karena Netanyahu menjadi pemimpin asing pertama yang diundang ke Gedung Putih di awal masa jabatan kedua Trump. "Netanyahu adalah pemimpin asing pertama yang mendapatkan kehormatan ini," tambah pernyataan tersebut.
Hubungan Trump dan Netanyahu: Dinamika Politik yang Kompleks
Kedua pemimpin memiliki hubungan yang erat, meskipun sempat mengalami pasang surut. Selama masa jabatan pertamanya, Trump sering menegaskan dukungannya yang kuat terhadap Israel. Bahkan, ia pernah menyebut bahwa Israel "tidak pernah memiliki sahabat lebih baik di Gedung Putih," sebuah pernyataan yang kerap diamini oleh Netanyahu.
Namun, hubungan tersebut sempat renggang ketika Netanyahu menyampaikan ucapan selamat kepada Joe Biden atas kemenangan pemilihan presiden AS tahun 2020. Meskipun demikian, setelah kembali menjabat sebagai presiden, Trump segera memperkuat hubungan strategis dengan Israel, termasuk menyetujui pengiriman bom canggih seberat 2.000 pon yang sempat tertunda di era pemerintahan Biden. Netanyahu menyebut langkah ini sebagai bentuk dukungan besar bagi keamanan Israel.
Isu Palestina dan Respons Internasional
Pertemuan ini juga berlangsung di tengah sorotan terhadap kebijakan Trump di Timur Tengah, khususnya terkait konflik Israel-Palestina. Trump sebelumnya mengklaim keberhasilan dalam menciptakan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza. Namun, ia juga menuai kritik keras karena menyerukan relokasi warga Palestina ke negara-negara tetangga, seperti Mesir atau Yordania, sebagai bagian dari rencana jangka panjangnya.