Ia berencana membakar kota tersebut sebagai hukuman. Namun, seorang peri memberi tahu warga agar menyalakan lentera di seluruh penjuru kota.
Ketika Kaisar melihat cahaya terang menyala di mana-mana, ia mengira kota tersebut sudah terbakar dan membatalkan niatnya.
Sejak saat itu, masyarakat merayakan malam ke-15 Imlek dengan menyalakan lentera sebagai simbol syukur dan perlindungan.
Tradisi Cap Go Meh yang Masih Dilestarikan
Setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam merayakan Cap Go Meh, tetapi beberapa tradisi berikut hampir selalu ada dalam perayaan ini:
1. Pemasangan Lampion
Lampion menjadi simbol utama dalam perayaan ini. Cahaya lampion melambangkan harapan dan doa agar kehidupan di tahun yang baru dipenuhi dengan keberuntungan dan kebahagiaan.
2. Teka-teki Lampion
Beberapa lampion berisi teka-teki yang digantung pada lentera. Masyarakat yang dapat menjawab teka-teki tersebut dengan benar akan mendapatkan hadiah kecil.
3. Tarian Barongsai dan Naga (Liong)
Pertunjukan barongsai dan tarian naga menjadi bagian penting dalam perayaan ini. Selain sebagai hiburan, tarian ini dipercaya membawa keberuntungan serta mengusir energi negatif.
4. Pelepasan Lampion ke Langit