Cokelat, Rahasia Kebahagiaan dan Simbol Cinta

Kamis 13 Feb 2025 - 17:22 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Budi Setiawan

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Cokelat bukan sekadar camilan manis yang digemari banyak orang. Lebih dari itu, cokelat dikenal sebagai “obat” alami yang mampu meningkatkan suasana hati. 

Selain menjadi hadiah yang melambangkan kasih sayang, cokelat juga memiliki beragam manfaat kesehatan, terutama jika mengandung kakao dengan kadar tinggi seperti pada dark chocolate.

Penelitian dari University of Technology di Melbourne, Australia, menunjukkan bahwa cokelat mengandung senyawa-senyawa yang dapat memperbaiki suasana hati dan mempengaruhi fungsi otak. 

Salah satu senyawa utama adalah triptofan, asam amino yang mendukung produksi serotonin—neurotransmitter yang berperan dalam menciptakan perasaan bahagia dan nyaman.

Selain itu, cokelat mengandung phenylethylamine (PEA), stimulan alami yang dapat menimbulkan perasaan senang mirip dengan sensasi jatuh cinta. 

Ada juga theobromine yang memberikan efek relaksasi dan membantu mengurangi stres. 

Dark chocolate yang kaya akan kakao memiliki kandungan senyawa aktif yang lebih tinggi dibandingkan cokelat susu yang umumnya lebih banyak mengandung gula.

Dari sisi ilmiah, cokelat diketahui mampu memengaruhi suasana hati melalui senyawa-senyawa stimulan yang dikandungnya. 

PEA, misalnya, memiliki struktur kimia yang mirip dengan amfetamin dan dapat merangsang pelepasan endorfin, dopamin, dan serotonin di otak, yang membantu mengurangi gejala depresi dan meningkatkan kebahagiaan. 

Menurut studi Marazziti & Canale (2004), PEA juga dikaitkan dengan proses biologis saat seseorang jatuh cinta. 

Beberapa penelitian bahkan menyebutkan bahwa efek cokelat terhadap mood hampir setara dengan obat-obatan yang bisa memberikan sensasi euforia sesaat.

Tidak hanya sebagai “obat bahagia,” cokelat juga sering disebut sebagai “obat cinta” karena kemampuannya dalam meningkatkan perasaan romantis. 

Dalam bukunya Nutrition for Dummies, Carol Ann Rinzler menjelaskan bahwa tubuh secara alami memproduksi PEA saat seseorang jatuh cinta, sehingga menjelaskan keterkaitan cokelat dengan perasaan romantis. 

Selain itu, kandungan kafein, theobromine, dan anandamide dalam cokelat juga berperan dalam menciptakan perasaan senang dan euforia dengan cara merangsang pelepasan dopamin, hormon yang bertanggung jawab atas rasa bahagia.

Tradisi memberikan cokelat di Hari Valentine memiliki sejarah panjang yang berawal dari abad ke-19. 

Kategori :

Terkait