Radarlambar.bacakoran.co - Kepolisian memutuskan untuk menghentikan pencarian korban kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat, setelah melakukan penyisiran ulang tanpa menemukan potongan tubuh korban. Keputusan ini diambil setelah tim gabungan yang terdiri dari Pusdokkes Polri, Tim DVI, Polda Metro Jaya, Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat, Polsek Taman Sari, serta pemadam kebakaran dan BPBD DKI Jakarta menuntaskan pencarian di seluruh area terdampak kebakaran.
Menurut Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama, pencarian yang dilakukan sejak insiden terjadi telah mencapai tahap akhir. Meski pencarian dihentikan, pihak kepolisian tetap bersiaga jika ditemukan potongan tubuh korban selama proses pembersihan lokasi kebakaran. Jika ada temuan baru, Rumah Sakit Polri akan melakukan identifikasi lebih lanjut untuk memastikan apakah bagian tubuh tersebut berasal dari korban yang dilaporkan hilang.
Dalam pencarian terakhir, tim hanya menemukan barang-barang milik korban, termasuk sebuah tas pinggang dan kacamata. Barang-barang tersebut akan dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui apakah dapat dikaitkan dengan korban yang belum teridentifikasi.
Kebakaran di Glodok Plaza terjadi pada 15 Januari 2025, dengan dugaan awal api berasal dari lantai 7 dan 8 pusat perbelanjaan tersebut. Insiden ini menyebabkan kepanikan besar di antara pengunjung dan pekerja, dengan banyak orang yang berusaha menyelamatkan diri saat api cepat membesar.
Sejak kebakaran terjadi, pihak kepolisian menerima laporan dari masyarakat mengenai 14 orang yang dinyatakan hilang. Sementara itu, RS Polri Kramat Jati menerima 14 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban. Hingga saat ini, tim forensik baru berhasil mengidentifikasi enam korban, yaitu Zukhi Fitria Rahdja (42 tahun), Aulia Belinda Kurapak (28 tahun), Osima Yukari (29 tahun), Desty Eka Putri S (24 tahun), Keren Shallom Jeremiah (21 tahun), dan Ade Aryati (30 tahun).
Meskipun pencarian di lokasi kebakaran telah dihentikan, proses identifikasi terhadap jenazah yang sudah ditemukan masih terus dilakukan. Tim forensik bekerja dengan metode pembandingan DNA, sidik jari, serta rekam medis untuk memastikan identitas korban secara akurat. Keluarga korban yang masih menunggu hasil identifikasi diminta untuk tetap berkoordinasi dengan tim DVI RS Polri guna mempercepat proses pencocokan data.
Sementara itu, penyelidikan mengenai penyebab kebakaran terus berlanjut. Polisi masih mendalami dugaan bahwa titik api berasal dari lantai atas gedung. Beberapa saksi, termasuk manajemen pusat perbelanjaan dan pekerja yang bertugas saat kejadian, telah dimintai keterangan untuk mengetahui faktor yang memicu kebakaran tersebut.
Selain itu, manajemen Glodok Plaza telah dimintai pertanggungjawaban mengenai prosedur keselamatan yang diterapkan di gedung tersebut. Pemeriksaan meliputi kesiapan sistem pemadam kebakaran, jalur evakuasi, serta kepatuhan terhadap standar keamanan bangunan. Pemerintah daerah juga telah meminta evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan kebakaran di pusat-pusat perbelanjaan lainnya di Jakarta guna mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Masyarakat yang memiliki informasi terkait korban atau kejadian kebakaran diminta untuk melaporkannya ke pihak berwenang agar dapat membantu proses investigasi lebih lanjut. Dengan dihentikannya pencarian korban, fokus kini beralih pada upaya pemulihan kawasan yang terdampak serta penyelidikan penyebab pasti kebakaran yang menelan korban jiwa ini.(*/edi)