Radarlambar.bacakoran.co - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) terus menunjukkan inovasi dalam industri pertahanan dengan mengembangkan pesawat nirawak atau drone tempur berkemampuan Medium Altitude Long Endurance (MALE).
Dalam waktu dekat, PTDI akan melakukan uji terbang untuk Elang Hitam, drone tempur yang mampu beroperasi hingga 24 jam nonstop dengan daya angkut mencapai 300 kilogram.
Pengembangan drone MALE ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kemandirian alutsista nasional. Sebagai satu-satunya manufaktur penerbangan di Indonesia, PTDI memiliki peran penting dalam mewujudkan teknologi ini agar dapat digunakan oleh TNI dalam jangka panjang.
Dengan investasi besar yang telah dikucurkan pemerintah, drone ini diharapkan bisa masuk dalam program pengadaan alutsista Renstra 2025-2029.
Selain itu, PTDI juga berupaya menjalin kerja sama dengan Turki, khususnya dalam transfer teknologi drone tempur. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat kematangan teknologi drone dalam negeri sehingga Indonesia tidak lagi bergantung pada produk impor.
Dengan fasilitas yang telah siap dan teknologi yang terus dikembangkan, Elang Hitam berpotensi menjadi tonggak baru dalam industri pertahanan Indonesia.
Drone ini tidak hanya meningkatkan kemampuan tempur nasional, tetapi juga membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam industri pesawat nirawak di kawasan. *