PT MRT Jakarta Minta Maaf Terkait Insiden Kemacetan di Stasiun Lebak Bulus, Rano Karno Dilibatkan

Jumat 28 Feb 2025 - 16:28 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co -PT MRT Jakarta (Perseroda) akhirnya mengeluarkan permohonan maaf terkait insiden kemacetan yang terjadi di Stasiun MRT Lebak Bulus pada Selasa, 25 Februari 2025, yang melibatkan rombongan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno. Insiden ini terungkap setelah beredarnya video di media sosial Instagram yang menunjukkan mobil rombongan Wakil Gubernur berhenti di area yang seharusnya digunakan untuk menurunkan penumpang, menyebabkan antrean panjang.

Dalam keterangannya, Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Ahmad Pratomo, menyampaikan bahwa kejadian tersebut terjadi karena adanya koordinasi yang kurang baik selama inspeksi yang dilakukan oleh Rano Karno di stasiun tersebut. Ahmad menjelaskan bahwa area lay bay, yang memang dirancang untuk kendaraan yang hendak menurunkan penumpang, sempat mengalami overcapacity karena adanya kendaraan yang berhenti cukup lama di sana. Hal ini memicu kemacetan yang membuat ketidaknyamanan bagi pengguna MRT.

“Dalam kondisi tertentu, lay bay dapat mengalami over capacity, karena volume kendaraan yang berlebih atau kendaraan berhenti cukup lama di lay bay, sehingga dapat memicu terjadinya antrean,” ungkap Ahmad. Ia menambahkan bahwa pihak MRT Jakarta akan menjadikan insiden ini sebagai evaluasi untuk memperbaiki pelayanan dan memprioritaskan kenyamanan penumpang di masa depan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, memberikan klarifikasi berbeda terkait kejadian tersebut. Menurutnya, rombongan Rano Karno tidak parkir di area lay bay, melainkan hanya melakukan drop off sebentar. Syafrin menegaskan bahwa mobil rombongan Rano Karno meninggalkan lokasi segera setelah Wakil Gubernur beserta jajarannya masuk ke dalam stasiun. Ia juga menunjukkan bahwa lampu hazard pada mobil-mobil rombongan masih menyala, yang menandakan bahwa kendaraan tersebut berhenti hanya untuk menurunkan penumpang dan bukan parkir.

“Mobil rombongan hanya berhenti sebentar untuk menurunkan penumpang dan langsung pergi,” kata Syafrin, membantah narasi yang beredar di video tersebut.

Dengan dua penjelasan yang berbeda, baik dari pihak MRT Jakarta maupun Dinas Perhubungan, kejadian ini tetap menjadi pembelajaran dalam meningkatkan koordinasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Kategori :