Radarlambar.bacakoran.co- Pemerintah menyiapkan 21 proyek hilirisasi dengan nilai investasi mencapai 40 miliar dolar AS atau sekitar Rp457,5 triliun dalam tahap pertama pelaksanaannya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mengumpulkan jajarannya untuk membahas program ini pada Senin (3/3).
Dalam pertemuan tersebut, berbagai proyek strategis dibahas secara rinci, termasuk sumber pendanaannya. Salah satu pendukung utama proyek ini adalah Danantara, yang akan berkontribusi dalam pembiayaan sejumlah proyek utama.
Salah satu proyek yang disiapkan adalah pembangunan fasilitas penyimpanan minyak di Pulau Nipah, Kepulauan Riau, yang bertujuan memperkuat ketahanan energi nasional. Selain itu, pemerintah juga akan membangun kilang minyak dengan kapasitas 500 ribu barel per hari, serta proyek hilirisasi Dimethyl Ether (DME) berbahan baku batu bara sebagai alternatif impor LPG.
Selain sektor energi, hilirisasi juga akan dilakukan di berbagai sektor lainnya, termasuk tembaga, nikel, bauksit, alumina, pertanian, perikanan, dan kehutanan. Pemerintah menegaskan bahwa proyek ini tidak sepenuhnya bergantung pada investasi asing. Sumber daya dalam negeri akan dimanfaatkan secara optimal, sementara peran asing akan digunakan dalam aspek teknologi.
Dengan strategi ini, pemerintah menargetkan total investasi hilirisasi sebesar 618 miliar dolar AS pada 2025. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri dan memperkuat kemandirian ekonomi nasional.(*)