Radarlambar.Bacakoran.co – Masjid Agung Demak menggelar program unik bernama Pesantren Lansia selama bulan suci Ramadan. Berbeda dari pesantren Ramadan pada umumnya yang diikuti anak-anak dan remaja, program ini khusus diikuti oleh ratusan warga lanjut usia (lansia) dari berbagai daerah di Indonesia. Selama satu bulan penuh, para peserta mendalami ilmu agama dan memperbanyak ibadah di masjid bersejarah tersebut.
Seperti halnya pesantren Ramadan lainnya, berbagai kegiatan keagamaan menjadi bagian dari program ini. Santri lansia mengikuti tadarus Al-Qur’an, kajian Islam, salat berjemaah, hingga tausiah. Selain itu, mereka mendapat bimbingan khusus dalam menjalankan ibadah yang disesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing.
Ketua Takmir Masjid Agung Demak, KH Nur Fauzi, mengungkapkan bahwa tujuan utama dari program ini adalah memberikan ruang bagi lansia agar tetap produktif dalam beribadah dan memperoleh ilmu yang bermanfaat selama Ramadan.
KH Nur Fauzi pada Sabtu 9 Maret 2025, mengatakan bahwa banyak orang tua yang semasa muda pernah menjadi santri dan ingin kembali memperdalam ilmu agama di usia lanjut, terutama setelah pensiun atau tidak lagi bekerja.
Program Pesantren Lansia ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2018 dan terus berlanjut hingga sekarang. Tahun ini, pendaftar mencapai 200 orang, tetapi panitia membatasi jumlah peserta menjadi 127 santri lansia demi kenyamanan dan pelayanan maksimal. Para peserta berasal dari berbagai daerah, termasuk Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Surabaya, hingga Makassar.
KH Nur Fauzi juga menjelaskan bahwa tahun ini kapasitas yang disiapkan hanya mampu menampung 127 santri. Kegiatan yang dilakukan mengikuti agenda yang telah ditetapkan oleh takmir masjid.
Salah satu peserta, Abdul Kohar, mengaku sudah empat kali mengikuti program ini. Menurutnya, program ini menjadi sarana untuk terus belajar agama di usia lanjut, selain menghabiskan waktu bersama cucu.
Menurut Abdul Kohar, kegiatan itu menambah wawasan dan memperkuat iman, baik lahir maupun batin. Bahkan dirinya bersyukur dirinya sudah mengikuti kegiatan pesantren lansia itu masuk ke tahun keempat.
Selama mengikuti program, para santri lansia mendapatkan fasilitas asrama, sahur, dan buka puasa secara gratis. Antusiasme peserta sangat tinggi, tidak hanya karena ingin memperdalam ilmu agama, tetapi juga untuk mencari berkah di Masjid Agung Demak yang memiliki nilai historis sebagai tempat berkumpulnya Wali Songo di masa lalu.
Dengan adanya program Pesantren Lansia, Masjid Agung Demak memberikan kesempatan bagi para lansia untuk tetap aktif, memperkaya pengetahuan agama, dan meningkatkan kualitas ibadah di bulan suci Ramadan.(*)
Kategori :