Fase Luteal (Menjelang Menstruasi)
Menjelang menstruasi, kadar progesteron dan kortisol meningkat, yang membuat tubuh lebih rentan terhadap stres dan rasa lelah. Pada fase ini, puasa dengan durasi panjang bisa terasa lebih berat, dan kadar gula darah cenderung lebih sulit dikendalikan. Sebaiknya, puasa dilakukan dengan durasi lebih pendek agar tubuh tidak terlalu terbebani.
5. Manfaat Puasa yang Disesuaikan dengan Siklus Hormonal
Menyesuaikan puasa dengan siklus hormon dapat meningkatkan manfaat kesehatan, antara lain:
Detoksifikasi yang Lebih Optimal: Puasa yang dilakukan saat hormon seimbang dapat membantu tubuh lebih efektif dalam melakukan detoksifikasi.
Kualitas Tidur dan Keseimbangan Suasana Hati: Puasa yang disesuaikan membantu meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kestabilan mood.
Perbaikan Metabolisme dan Penyerapan Nutrisi: Puasa yang selaras dengan siklus hormon mendukung metabolisme tubuh dan penyerapan nutrisi yang lebih baik.
6. Pengaruh Hormon terhadap Pola Makan
Sebelum menstruasi, tubuh cenderung menginginkan makanan tinggi kalori karena fluktuasi hormon. Untuk mengontrol hal ini, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya protein dan serat. Makanan seperti alpukat, kacang-kacangan, dan sumber lemak sehat lainnya membantu menurunkan keinginan makan berlebihan dan menjaga kestabilan gula darah.
7. Aktivitas Fisik yang Tepat Selama Puasa
Kadar progesteron yang tinggi pada fase luteal bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap stres, sehingga olahraga berat bisa menjadi kurang efektif. Sebaiknya anda pilih aktivitas ringan seperti yoga pilates ataupun jalan santai kemudian pada fase folikular, ketika kadar estrogen lebih tinggi, latihan dengan intensitas lebih berat antara lain dengan angkat beban atau kardio, bisa dilakukan untuk hasil yang lebih optimal.