Radarlambar.Bacakoran.co - Bulan Ramadan menjadi waktu yang dinanti para pecinta kuliner untuk menikmati berbagai hidangan khas yang hanya muncul di momen spesial ini. Beragam makanan dan minuman menggoda tersaji menjelang berbuka puasa, dari gorengan, makanan berkuah, hingga dessert manis yang menggugah selera.
Di Palembang, kota yang terkenal dengan pempek, terdapat satu hidangan penutup khas yang kerap menjadi favorit, yaitu srikaya atau srikayo. Teksturnya yang lembut serta cita rasa manisnya membuatnya digemari banyak orang, terutama saat bulan Ramadan.
Keunikan Srikaya Khas Palembang
Srikaya Palembang merupakan kudapan khas Sumatra Selatan dengan warna hijau alami dan tekstur lembut. Hidangan ini dibuat dari telur, gula, dan santan yang dikukus hingga mengental, menyerupai puding. Warna hijaunya berasal dari daun pandan yang tidak hanya memberikan warna alami, tetapi juga aroma yang khas.
Di Palembang, srikaya sering dihidangkan dalam berbagai acara, seperti pesta pernikahan dan hajatan keluarga. Saat Ramadan, makanan ini semakin mudah ditemukan karena cocok dijadikan takjil untuk berbuka puasa.
Apakah Srikaya Terbuat dari Buah Srikaya?
Nama “srikaya” mungkin menimbulkan kesalahpahaman bahwa hidangan ini dibuat dari buah srikaya, yang memiliki daging lembut dan sering dijadikan selai. Namun, sebenarnya, hidangan ini sama sekali tidak menggunakan buah tersebut dalam pembuatannya.
Nama “srikaya” mengandung filosofi kemakmuran, terinspirasi dari Dewi Sri, yang dalam budaya Nusantara melambangkan kesuburan dan kesejahteraan. Makanan ini telah dikenal sejak era Kesultanan Palembang Darussalam (1659–1823 M) dan kerap menjadi bagian dari perjamuan kerajaan serta acara adat.
Resep Sederhana Srikaya Palembang
Bagi Anda yang ingin mencoba membuat srikaya di rumah, berikut resep sederhana yang bisa diikuti.
Bahan: