Radarlambar.bacakoran.co- Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), membahas kemungkinan penyelesaian konflik dengan Ukraina.
Percakapan ini berlangsung pada Kamis, 13 Maret, setelah Putin mengungkapkan adanya sejumlah pertanyaan serius terkait proposal gencatan senjata 30 hari yang diusulkan oleh Amerika Serikat.
Dalam pembicaraan tersebut, Putin mengapresiasi upaya Arab Saudi dalam memediasi konflik, mengingat sebelumnya negara itu telah menjadi tuan rumah pertemuan antara pejabat Rusia dan Amerika Serikat pada 18 Februari.
Pangeran MbS menegaskan bahwa Arab Saudi mendukung setiap inisiatif yang bertujuan mengakhiri perang dan menyatakan kesiapannya untuk membantu normalisasi hubungan antara Rusia dan AS.
Sebelum berbicara dengan Putin, Pangeran MbS telah lebih dulu berdiskusi dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, membahas solusi damai yang diharapkan bisa berkelanjutan dan adil.
Selain itu, keduanya juga membicarakan peningkatan kerja sama investasi di berbagai sektor, termasuk energi, industri makanan, dan infrastruktur.
Sehari sebelumnya, dalam pertemuan di Jeddah, Ukraina menyetujui proposal gencatan senjata yang diajukan oleh AS. Washington dalam kesempatan yang sama sepakat untuk kembali memberikan bantuan militer bagi Kyiv dengan kesepakatan percepatan kerja sama terkait mineral strategis Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyatakan bahwa tawaran gencatan senjata ini kini menunggu keputusan dari Rusia.
Putin menyatakan kesediaannya menerima usulan tersebut, tetapi menegaskan bahwa penghentian permusuhan harus disertai dengan penyelesaian akar konflik agar perdamaian bisa bertahan dalam jangka panjang.
Rusia tetap mendukung gagasan untuk mengakhiri perang melalui jalur diplomasi, namun langkah selanjutnya akan ditentukan berdasarkan perkembangan di lapangan.(*)