Utusan Khusus Trump Akan Kunjungi Moskow, Tekanan Baru AS untuk Akhiri Perang Ukraina

Foto: REUTERS--

Radarlambar.bacakoran.co-Menjelang batas waktu diplomatik yang ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Gedung Putih mengirimkan utusan khusus, Steve Witkoff, untuk melakukan kunjungan resmi ke Rusia. Rencana ini dijadwalkan berlangsung pada pertengahan pekan depan, di tengah sorotan internasional terhadap konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina.

Kunjungan tersebut dipandang sebagai upaya intensif terbaru dari Washington untuk mendorong penyelesaian damai. Dalam beberapa pernyataan sebelumnya, Trump menegaskan bahwa jika Rusia gagal menunjukkan langkah nyata dalam menghentikan agresinya terhadap Ukraina, maka pemerintah AS akan memperluas tekanan ekonomi melalui sanksi baru. Termasuk di dalamnya kemungkinan penerapan tarif sekunder terhadap negara-negara mitra dagang Rusia seperti China dan India.

Tindakan ini terjadi di tengah ketegangan geopolitik yang terus meningkat. Hubungan antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang sempat mencair pada masa jabatan pertama Trump kini kembali memburuk sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022. Namun, langkah mengirim Witkoff—yang dikenal memiliki pengalaman diplomatik langsung dengan Putin—menandakan bahwa AS masih membuka jalur komunikasi strategis.

Di sisi lain, Presiden Putin tetap pada posisinya. Rusia dikabarkan tidak akan berkompromi terkait syarat utama perdamaian, termasuk pengakuan internasional atas empat wilayah Ukraina yang telah dianeksasi dan penghentian upaya Kyiv untuk bergabung dengan NATO. Sikap ini masih menjadi batu sandungan utama dalam setiap pembicaraan damai.

Sementara itu, Ukraina terus menunjukkan perlawanan militer. Dalam aksi terbaru, drone militer Ukraina dikirim untuk menyerang depot minyak di Sochi sebagai respons atas meningkatnya serangan Rusia di wilayah sipil. Dalam insiden yang sama, Moskow mengklaim berhasil menembak jatuh 61 drone Ukraina. Di wilayah Kherson, satu warga dilaporkan tewas akibat serangan artileri Rusia.

Pemerintah Ukraina juga tengah memfinalisasi kesepakatan pertukaran tahanan. Sekitar 1.200 personel militer Ukraina diharapkan dapat dipulangkan dalam waktu dekat. Proses ini merupakan kelanjutan dari pertemuan bilateral yang dilakukan di Istanbul pada bulan Juli.

Langkah Trump ini menunjukkan bahwa meskipun tekanan domestik terus meningkat, Washington tetap berupaya memainkan peran aktif dalam menyelesaikan konflik global. Dengan dinamika politik dan militer yang terus berubah, seluruh dunia kini menanti hasil kunjungan diplomatik Witkoff ke Moskow.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan