Istiqomah Amalan Aswaja, Kunci Keberkahan Hidup

Kamis 20 Mar 2025 - 14:51 WIB
Reporter : Adi Pabara
Editor : Nopriadi

BALIKBUKIT -Di tengah beragam ujian dan tantangan kehidupan, umat Islam, khususnya dari kalangan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), diingatkan untuk tetap istiqomah dalam mengamalkan ajaran yang diwariskan oleh para ulama salaf. Nilai-nilai keislaman yang telah menjadi bagian dari keyakinan dan tradisi, seperti istighosah, tahlil, manaqib, dan shalawat, terus dijalankan di pesantren dan majelis taklim di berbagai penjuru negeri.

Dalam sebuah kesempatan Safari Ramadhan di Masjid Baiturohman, Pekon Sukarame, Kecamatan Balik Bukit, Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Balik Bukit Ust Hernadi, menekankan pentingnya istiqomah dalam beribadah. 

Menurutnya, istiqomah adalah kunci utama dalam mencapai keberkahan hidup.“Tantangan dan godaan pasti ada, tetapi jika kita tetap teguh dalam menjalankan amalan Aswaja, insyaAllah kita akan mendapatkan ketenangan hati dan pertolongan dari Allah,” ungkapnya pada Rabu, 19 Maret 2025.

Hal senada juga disampaikan oleh H. Arianto Harafat, salah seorang jamaah yang hadir. Ia menceritakan bagaimana istiqomah dalam melaksanakan dzikir dan tahlil membawa perubahan besar dalam hidupnya. “Dulu saya sering ragu dengan amalan yang saya lakukan, tetapi setelah saya istiqomah, hidup saya menjadi lebih tenang dan penuh berkah,” tuturnya dengan penuh keyakinan.

Sementara itu, Ust H Pairozi, Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Lampung Barat, memaparkan bahwa amaliyah yang dijalankan oleh Nahdlatul Ulama (NU) berakar kuat pada ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja). Dalam penjelasannya, ia menyebutkan berbagai amalan utama yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan keagamaan NU, di antaranya adalah tahlilan, maulid Nabi, istighotsah, ziarah kubur, serta membaca shalawat Nabi.

“Selain itu, ada juga tradisi dzikir seperti Ratib Al-Haddad dan Hizib Nashr yang berfungsi sebagai perlindungan spiritual. Semua amalan ini menjadikan NU sebagai organisasi yang tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga tetap relevan dalam kehidupan modern,” ujarnya.

Ust Pairozi juga menambahkan bahwa amaliyah dalam kehidupan sosial seperti gotong royong, pendidikan pesantren, dan semangat cinta tanah air (Hubbul Wathan Minal Iman) merupakan nilai-nilai yang menguatkan solidaritas sosial dan kebersamaan. Semua ini berkontribusi dalam membentuk masyarakat yang tidak hanya taat beragama, tetapi juga peduli terhadap sesama dan tanah air.

Pada sesi terakhir, Ustadz Suherman, Ketua LAZISNU MWCNU Balik Bukit, mengingatkan tentang pentingnya pengelolaan zakat, infak, dan sedekah yang sesuai dengan aturan syariah. Ia menekankan bahwa pengumpulan dan penyaluran zakat harus dilakukan oleh lembaga yang sah, seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Unit Pengumpul Zakat (UPZ), dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang telah diakui oleh pemerintah.

“Amil yang mengelola zakat harus terdaftar di lembaga zakat resmi yang telah mendapat izin dari Kementerian Agama, untuk memastikan bahwa distribusi zakat tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan fiqih,” pungkasnya.*

 

Kategori :