Radarlambar.bacakoran.co - Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian, dalam rapat koordinasi yang digelar pada Senin (24/3/2025), menyampaikan optimisme mengenai kinerja ekonomi Indonesia yang terus menunjukkan angka pertumbuhan positif meski tengah menghadapi tantangan global.
Tito mengungkapkan bahwa Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibandingkan sejumlah negara-negara Asia Tenggara, termasuk Singapura dan Malaysia.
Menurut Tito, Indonesia berhasil mencatatkan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen, suatu angka yang menurutnya cukup baik dan menunjukkan stabilitas ekonomi negara ini meskipun ada beberapa faktor eksternal yang memberi tekanan.
Kita 5,02 persen masih sangat bagus, jauh di atas beberapa negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Laos, Thailand, Myanmar, bahkan Timor Leste yang terpaksa mengalami kontraksi ekonomi minus 18,1 persen, jelas Tito dalam konferensi persnya.
Mantan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) ini juga menekankan bahwa meskipun pasar saham Indonesia sempat tertekan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), ekonomi makro negara tetap menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang menggembirakan. Dalam skala global, Indonesia berada pada peringkat ke-41 dari 185 negara berdasarkan data pertumbuhan ekonomi dunia. Di kawasan negara G20, Indonesia tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik ketiga setelah India dan China.
Lebih lanjut, Tito menyatakan bahwa capaian pertumbuhan ekonomi yang masih di atas 5 persen ini sangat penting untuk menggambarkan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah berbagai sentimen negatif yang berasal dari penurunan indeks saham dan fluktuasi ekonomi global.
Terlepas dari adanya beberapa indikator yang kurang baik, seperti IHSG, namun jika kita lihat dari sudut pandang pertumbuhan ekonomi, Indonesia tetap mampu bertahan dengan angka yang masih cukup stabil, katanya.
Meski demikian, Tito tidak menutup mata bahwa ada beberapa daerah yang mengalami perlambatan ekonomi. Daerah seperti Bangka Belitung, Papua, Sulawesi Barat, Riau, dan Gorontalo, menurutnya, mengalami penurunan laju pertumbuhan ekonomi, yang perlu mendapat perhatian khusus. Namun, ini juga menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah daerah untuk mengoptimalkan potensi lokal guna mendukung pemulihan ekonomi.
Di sisi lain, Mendagri juga mencatat perkembangan positif dalam sektor pertanian, khususnya dalam panen raya beras dan jagung yang sedang berlangsung di sejumlah daerah. Kita punya cukup stok beras dan jagung. Stok beras kita sangat tinggi dan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Saya yakin, daya beli masyarakat masih cukup, karena pasokan cukup dan harga stabil, tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Tito juga meminta Bulog untuk memantau distribusi komoditas pangan ini, memastikan agar tidak ada kelangkaan atau lonjakan harga yang merugikan masyarakat. Dengan begitu, ketahanan pangan di Indonesia diharapkan tetap terjaga, dan masyarakat dapat memperoleh komoditas penting dengan harga yang wajar.
Secara keseluruhan, Menteri Dalam Negeri mengapresiasi upaya pemerintah pusat dan daerah yang terus berusaha menjaga dan meningkatkan perekonomian, serta memastikan bahwa dampak dari ketidakstabilan global tidak mengganggu kebutuhan dasar masyarakat. Dengan langkah-langkah strategis tersebut, diharapkan ekonomi Indonesia akan terus tumbuh dan dapat bersaing lebih kompetitif di tingkat internasional. *