RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Kerajaan Aceh Darussalam merupakan salah satu kerajaan Islam yang berperan penting dalam sejarah Nusantara. Berdiri sejak tahun 1496, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya sebelum akhirnya mengalami kemunduran.
Keberadaannya meninggalkan banyak jejak berharga dalam bidang keagamaan, perdagangan, dan kebudayaan yang masih dapat ditemukan hingga kini.
ebagai pemimpin pertama, beliau berhasil membangun dasar pemerintahan yang kuat serta memperkokoh posisi Aceh sebagai pusat perdagangan dan penyebaran Islam di wilayah Sumatera.
Aceh berlokasi di Kutaraja, yang kini dikenal sebagai Banda Aceh. Letaknya yang strategis di tepi Selat Malaka menjadikannya pusat perdagangan yang ramai. Dengan pengaruh Islam yang kuat, Aceh berkembang menjadi salah satu kerajaan yang memainkan peran besar dalam sejarah Nusantara.
Masa keemasan Kerajaan Aceh terjadi di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607–1636). Pada masa ini, Aceh berkembang pesat dalam bidang ekonomi, militer, dan kebudayaan. Wilayah kekuasaannya meluas hingga ke Semenanjung Malaya, dan perdagangan internasionalnya semakin kuat.
Nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan Islam berkembang pesat, mendorong masyarakat Aceh untuk menunaikan ibadah haji. Pada saat itu, Aceh menjadi titik awal keberangkatan jemaah haji dari Nusantara yang melakukan perjalanan laut menuju Mekkah.
Setelah mencapai kejayaan, Kerajaan Aceh mulai mengalami kemunduran akibat lemahnya kepemimpinan pasca wafatnya Sultan Iskandar Muda. Perebutan kekuasaan di dalam kerajaan menyebabkan ketidakstabilan politik yang semakin memperlemah posisinya.
Kedatangan Belanda yang berambisi menguasai wilayah Sumatera semakin memperburuk situasi. Perlawanan rakyat Aceh terhadap kolonialisme berlangsung sengit, namun pada akhirnya Kesultanan Aceh runtuh pada tahun 1903 setelah mengalami kekalahan dalam perang melawan Belanda.
Meskipun telah runtuh, Kerajaan Aceh meninggalkan berbagai peninggalan bersejarah yang masih dapat ditemui hingga saat ini. Peninggalan ini menjadi bukti kejayaan Aceh di masa lampau serta sumber penting dalam memahami sejarahnya. Beberapa peninggalan tersebut antara lain:
- Masjid Raya Baiturrahman, ikon religius yang melambangkan kejayaan Islam di Aceh.
- Kitab Bustanussalatin, karya bersejarah yang ditulis oleh Nuruddin ar-Raniri.
- Benteng Indra Patra, struktur pertahanan yang mencerminkan kekuatan militer Aceh.
- Meriam Kesultanan Aceh, bukti kejayaan kerajaan dalam bidang persenjataan.
- Makam Sultan Iskandar Muda, tempat peristirahatan pemimpin terbesar Aceh.
- Taman Sari Gunongan, simbol kecintaan seorang raja kepada permaisurinya.