Dampak Kabut Asap terhadap Kesehatan dan Cara Pencegahannya

Rabu 02 Apr 2025 - 14:03 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Yogi Astrayuda

Radarlambar.Bacakoran.co - Kabut asap yang timbul akibat kebakaran hutan dapat menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan yang berbahaya. Salah satu efek yang sering terjadi adalah iritasi pada mata yang menyebabkan mata menjadi merah, perih, berair, dan gatal.

 

Iritasi juga dapat terjadi pada selaput mukosa di hidung dan tenggorokan, yang menyebabkan peradangan, batuk, dan bersin-bersin. Selain itu, kabut asap dapat meningkatkan kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Pada individu yang memiliki penyakit paru-paru, seperti asma, bronkitis, bronkopneumonia, dan Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), kabut asap dapat memperburuk kondisi tersebut, bahkan berisiko memperburuk penyakit jantung.

 

Penurunan fungsi paru-paru akibat paparan asap juga mengurangi suplai oksigen dalam tubuh, sehingga membuat tubuh menjadi mudah lelah dan rentan terhadap sakit kepala. Kelompok rentan, seperti lansia, balita, dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu, lebih mudah terserang dampak buruk kabut asap.

 

Selain itu, polusi yang berasal dari jelaga, debu, dan partikel hasil pembakaran dapat mencemari air minum dan makanan, memperburuk kualitas hidup dan kesehatan. Untuk mencegah dampak negatif kabut asap, beberapa langkah pencegahan bisa diterapkan. Kurangi kegiatan di luar ruangan, terutama bagi orang yang berisiko tinggi, seperti lansia, anak-anak, serta mereka yang memiliki penyakit paru atau jantung.

 

Jika harus keluar rumah, disarankan untuk menggunakan masker N95 dan pakaian pelindung. Pastikan rumah tetap tertutup rapat dan udara di dalamnya tetap segar dengan menggunakan pendingin ruangan atau kipas angin. Lindungi sumber air dan makanan dari polusi, dan pastikan untuk mencuci bahan makanan dengan teliti sebelum dikonsumsi.

 

Disarankan juga untuk mengonsumsi lebih banyak air putih—minimal tiga liter sehari—dan menambah asupan vitamin C sekitar 500mg per hari untuk menjaga daya tahan tubuh. Pola tidur yang cukup, minimal tujuh jam per malam, juga sangat penting untuk menjaga kesehatan. Bagi penderita penyakit paru dan jantung, jika mengalami gangguan pernapasan, segera hubungi dokter atau kunjungi rumah sakit terdekat.

 

Penggunaan masker N95 sangat dianjurkan karena kemampuannya dalam menyaring debu dan partikel berbahaya hingga 95%. Selain itu, selalu berhati-hati saat berkendara, karena kabut asap dapat mengurangi jarak pandang secara signifikan. Semoga kondisi ini segera membaik dengan turunnya hujan, sehingga dampak kabut asap dapat segera berkurang dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan lebih aman.(*)

Kategori :