Perubahan pada frekuensi atau konsistensi buang air besar, termasuk feses berwarna pucat, bisa mencerminkan adanya masalah pada produksi empedu oleh liver.
7. Gatal pada Kulit
Gatal yang tak kunjung reda dan terasa menyeluruh di tubuh juga bisa menandakan adanya gangguan fungsi hati, terutama jika tidak ditemukan penyebab alergi atau iritasi kulit lainnya.
8. Perubahan Mental atau Emosional
Kesulitan dalam berkonsentrasi, mudah lupa, hingga perubahan perilaku bisa muncul akibat penumpukan zat beracun yang tidak disaring dengan baik oleh liver.
Pentingnya Deteksi Dini
Gejala-gejala di atas tidak selalu langsung menunjukkan kerusakan liver, tetapi jika muncul secara bersamaan atau dalam jangka waktu lama, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis. Pemeriksaan fungsi hati secara rutin sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki gaya hidup tidak sehat, riwayat keluarga dengan penyakit liver, atau pernah terinfeksi virus hepatitis.
Faktor Risiko Utama
Beberapa penyebab paling umum dari kerusakan liver mencakup konsumsi alkohol secara berlebihan, pola makan tinggi lemak dan gula, serta infeksi virus seperti hepatitis B dan C. Selain itu, paparan bahan kimia tertentu, zat aditif dalam makanan, serta penggunaan obat-obatan tertentu secara terus-menerus juga bisa berdampak negatif terhadap kesehatan hati.
Menjaga liver tetap sehat bukan hanya tentang menghindari alkohol, tetapi juga mencakup gaya hidup menyeluruh yang seimbang dan sehat. Mengenali tanda-tanda awal gangguan liver dapat membantu mencegah kerusakan yang lebih serius dan menjaga kualitas hidup tetap optimal.(*)