RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Klaten tidak hanya terkenal dengan panorama alamnya yang menawan, tetapi juga dengan aneka oleh-oleh khas yang menggoda lidah.
Setelah menjelajahi berbagai destinasi menarik, banyak wisatawan memilih untuk membawa pulang buah tangan sebagai kenang-kenangan dari kota ini.
Berikut ini adalah tujuh oleh-oleh favorit khas Klaten yang bisa jadi pilihan untuk dinikmati sendiri atau diberikan kepada orang tercinta. Seluruhnya mempunyai cita rasa unik, dan khas daerah!
1. Keripik Paru
Keripik paru merupakan camilan yang dibuat dari paru sapi yang dibumbui rempah pilihan lalu digoreng hingga kering. Rasanya gurih dan renyah, menjadikannya salah satu oleh-oleh favorit yang banyak dicari wisatawan saat berkunjung ke Klaten.
2. Slondok
Slondok merupakan makanan ringan berbahan dasar singkong yang diiris tipis, dikeringkan, lalu digoreng. Teksturnya kriuk dan rasanya gurih serta cocok dinikmati kapan saja. Meskipun sederhana, slondok punya penggemar setia karena rasanya yang bikin ketagihan.
3. Peyek Ikan Cethul
Peyek ini menggunakan ikan cethul atau ikan kecil serupa teri sebagai bahan utama. Campuran ikan dan adonan tepung yang digoreng garing menghasilkan rasa gurih yang khas. Selain sebagai camilan, peyek ini juga cocok disantap bersama nasi hangat.
4. Keripik Belut
Keripik Belut merupakan salah satu kudapan unik dari Klaten. Belut yang telah dibumbui kemudian digoreng sampai kering dan menghasilkan keripik dengan rasa gurih dan sedikit pedas. Camilan ini jadi pilihan pas untuk oleh-oleh karena rasanya yang khas dan tahan lama.
5. Lumpia Duleg
Lumpia khas Klaten ini berisi daging ayam, sayuran, atau bahan lainnya, yang dibungkus dengan kulit tipis lalu digoreng hingga kecokelatan. Cita rasanya lebih kaya dibandingkan lumpia pada umumnya, dengan sentuhan bumbu khas yang membuatnya berbeda.
6. Getuk Kurung
Getuk kurung dibuat dari singkong yang ditumbuk halus lalu dicampur dengan parutan kelapa dan gula. Biasanya dibentuk bulat atau kotak, makanan ini punya rasa manis dan gurih yang cocok disantap sebagai camilan tradisional. (*)