BATUBRAK – Masyarakat Pemangku 5 Sidodadi dan Pemangku 8 Cilimus, Pekon Kotabesi, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat, berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat merealisasikan peningkatan infrastruktur jalan di wilayah tersebut.
Kondisi jalan yang belum tersentuh pembangunan sepanjang 3 kilometer yang akan tembus menuju Pekon Tebalikh, Kecamatan Batubrak tersebut sangat menggangu mobilitas warga, terutama saat musim hujan.
Rudi, salah satu warga, menyampaikan harapannya agar perbaikan jalan yang rusak ini dapat segera terealisasi oleh pemerintah daerah agar tidak ada lagi kendala dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. “Kondisi jalan ini masih tanah, sehingga sangat menyulitkan bagi kami. Kami mengharapkan adanya perbaikan jalan dari pemerintah daerah,” kata Rudi.
Lanjutnya, bagi masyarakat di dua pemangku tersebut, peningkatan jalan ini sangat penting untuk kelancaran kegiatan ekonomi mereka, seperti transportasi hasil pertanian dan kebutuhan sehari-hari.
“Dengan kondisi jalan yang baik, diharapkan dapat membuka akses yang lebih mudah dan tentunya memperlancar roda perekonomian di wilayah ini, mengingat wilayah ini merupakan sektor perkebunan kopi yang sangat bergantung dengan akses jalan yang memadai,”imbuhnya
Diketahui, belum lama ini warga Pemangku 5 Sidodadi dengan Pemangku 8 Cilimus, Pekon Kotabesi, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat, bergotong royong membangun jalan kabupaten dengan rabat beton belasan meter secara swadaya. Langkah ini diambil karena kondisi jalan yang rusak semakin menghambat mobilitas masyarakat.
Pj Peratin Kotabesi, Muslim, mengapresiasi inisiatif warga yang secara mandiri menggalang dana dan tenaga untuk membangun jalan tersebut sepanjang 150 meter. Menurutnya, ini menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur desa yang sering kali terabaikan.
“Kami sangat mengapresiasi semangat gotong royong warga. Mereka tidak hanya mengeluhkan kondisi jalan, tetapi juga mengambil tindakan nyata untuk memperbaikinya. Ini bukti bahwa masyarakat memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap fasilitas umum,” ujar Muslim.
Jalan yang diperbaiki merupakan akses utama bagi masyarakat Sidodadi dan Cilimus dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk ke pasar, sekolah, serta mengangkut hasil pertanian. Selama ini, kondisi jalan yang belum tersentuh pembangunan sekitar 3 kilometer. Kondisi itu sangat menyulitkan warga, terutama saat musim hujan.
Muslim menambahkan bahwa pemerintah pekon setiap tahun telah mengusulkan perbaikan infrastruktur ke pemerintah kabupaten melalui musrenbang. Namun, mengingat keterbatasan anggaran, usulan tersebut belum terealisasi sepenuhnya, sehingga langkah swadaya menjadi solusi sementara.
“Tentu kita berharap inisiatif masyarakat ini bisa menjadi dorongan bagi pemerintah daerah untuk segera merealisasikan perbaikan jalan dengan anggaran yang lebih memadai. Karena bagaimana pun, infrastruktur yang baik akan berdampak pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. *