Radarlambar.bacakoran.co -Tindakan militer Israel terhadap Palestina yang terus berlanjut menuai reaksi keras dari berbagai negara. Dalam perkembangan terbaru, serangan yang dilakukan pada Minggu, 20 April 2025, menewaskan sedikitnya 25 warga Palestina, menurut laporan media internasional. Serangan ini menambah panjang daftar kekerasan yang terjadi sejak konflik berkepanjangan Israel-Palestina meletus puluhan tahun lalu.
Sebagai bentuk penolakan atas agresi yang terjadi, sejumlah negara memutuskan untuk mengambil sikap tegas dengan memboikot paspor Israel. Langkah ini menjadi simbol solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina dan penolakan terhadap tindakan yang dianggap melanggar kemanusiaan.
Salah satu yang paling baru menyatakan sikap ini adalah Maladewa. Pada 15 April 2025, negara kepulauan tersebut secara resmi melarang masuk warga negara Israel. Keputusan itu diperkuat melalui pengesahan Amandemen Ketiga terhadap Undang-Undang Imigrasi, yang mencerminkan sikap resmi pemerintah dan rakyat Maladewa terhadap konflik yang terjadi di Jalur Gaza.
Berikut adalah daftar negara yang memboikot paspor Israel sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina:
Daftar 12 Negara yang Melarang Paspor Israel
Maladewa
Terbaru dalam daftar, Maladewa secara resmi memberlakukan larangan bagi pemegang paspor Israel masuk ke negaranya, memperkuat komitmen mereka terhadap isu kemanusiaan di Gaza.
Lebanon
Ketegangan historis dengan Israel membuat Lebanon tidak hanya menolak hubungan diplomatik, tetapi juga melarang masuk warga negara Israel ke wilayahnya.
Aljazair
Negara di Afrika Utara ini secara tegas tidak mengakui eksistensi Israel dan menolak akses bagi pemegang paspor Israel ke wilayahnya.
Bangladesh
Sikap yang konsisten menolak pengakuan terhadap Israel menyebabkan Bangladesh melarang segala bentuk hubungan termasuk kunjungan dari warga negara Israel.
Iran
Salah satu musuh bebuyutan Israel di kawasan Timur Tengah, Iran tidak hanya melarang kunjungan, tetapi juga secara aktif menyuarakan penentangan terhadap keberadaan Israel sebagai negara.
Irak
Sejak terlibat dalam konflik Arab-Israel pada 1948, Irak belum pernah menormalisasi hubungan dengan Israel. Pemegang paspor Israel tidak diizinkan masuk.
Malaysia
Malaysia sejak lama bersikap keras terhadap Israel. Tak hanya melarang warganya mengunjungi Israel, Malaysia juga menolak kapal-kapal Israel berlabuh di pelabuhannya.
Kuwait
Negara Teluk ini menegaskan bahwa normalisasi hubungan tidak akan terjadi sebelum Palestina merdeka sesuai batas wilayah 1967.
Arab Saudi
Meski sempat digadang-gadang akan membuka hubungan dengan Israel, Saudi tetap bersikeras bahwa pengakuan hanya akan diberikan jika Palestina diakui sebagai negara merdeka.
Brunei Darussalam
Negara kecil namun vokal ini konsisten tidak mengakui Israel dan tetap menjalin solidaritas erat dengan Palestina.
Pakistan
Pakistan belum membuka pintu diplomasi terhadap Israel dan tetap memosisikan diri sebagai pendukung penuh kemerdekaan Palestina.
Yaman
Yaman tidak hanya melarang pemegang paspor Israel, tetapi juga menolak masuk siapa pun yang paspornya memuat cap atau tanda pernah mengunjungi Israel.
Langkah-langkah ini menjadi bagian dari tekanan global terhadap Israel atas eskalasi kekerasan yang menimpa warga sipil Palestina, khususnya di Jalur Gaza. Sementara ketegangan masih terus berlangsung, banyak negara menunjukkan bahwa mereka tidak tinggal diam, dan solidaritas terhadap Palestina tetap hidup di berbagai belahan dunia. (*)
Kategori :