Ancaman AI terhadap Pekerjaan Kantoran, Profesi Keterampilan Manual Kembali Diminati

Selasa 22 Apr 2025 - 11:42 WIB
Reporter : Adi Pabara
Editor : Budi Setiawan

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Kemajuan teknologi, khususnya dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan pekerja kantoran. 

Banyak yang merasa posisinya terancam dan mulai mempertimbangkan alternatif profesi yang lebih aman dari otomatisasi.

Salah satu solusi yang mulai dilirik adalah kembali ke pekerjaan berbasis keterampilan manual. 

Di Amerika Serikat, sejumlah sekolah menengah kini menghidupkan kembali pelajaran seperti pengelasan, pertukangan, dan konstruksi—tentunya dengan sentuhan teknologi modern.

SMA Middleton di negara bagian Wisconsin menjadi contoh yang nyata, Sekolah ini telah menginvestasikan sekitar US$90 juta untuk memperbarui fasilitas laboratorium manufakturnya.

Laboratorium tersebut kini dilengkapi dengan lengan robot yang dikendalikan lewat sistem komputer dan bisa diamati langsung melalui dinding kaca transparan.

Untuk mendorong minat siswa, Quincy Millerjohn—guru bahasa Inggris yang juga mengajar keterampilan pengelasan—menginformasikan potensi penghasilan lulusan dari bidang ini. 

Menurutnya, pekerja di sektor baja dan pabrik bisa menghasilkan sekitar US$41.000 hingga US$52.000 per tahun, atau setara Rp670 ribu hingga Rp849 ribu per jam kerja.

Strategi ini terbukti efektif. Dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 2.300 siswa mendaftar dalam program tersebut. 

Program ini menghidupkan kembali pelajaran keterampilan yang populer di dekade 1990 hingga 2000-an, seperti pertukangan kayu dan teknik manufaktur.

John Mihm, seorang konsultan pendidikan di Wisconsin, menyebutkan bahwa lonjakan minat terhadap pekerjaan berbasis keterampilan ini sebagian besar dipicu oleh kekhawatiran akan peran AI di masa depan. 

“Saat ini terjadi pergeseran cara pandang. Pekerjaan berbasis keterampilan tangan dinilai sebagai pekerjaan profesional dengan gaji yang kompetitif, dan banyak orang tertarik karena bisa langsung melihat hasil kerja mereka,” ujarnya.(*)

 

 

Kategori :