BALIKBUKIT – Sektor pariwisata kembali menunjukkan kontribusinya terhadap pembangunan daerah. Salah satu contohnya adalah Kebun Raya Liwa (KRL) di Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat yang berhasil menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp17.159.000 hingga akhir Maret 2025.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapeda) Lampung Barat, Drs. Daman Nasir, M.P., mengungkapkan bahwa angka tersebut merupakan hasil dari retribusi pengunjung yang masuk ke kawasan wisata hijau tersebut. “Untuk PAD dari Kebun Raya Liwa sudah ada realisasinya sebesar Rp17.159.000,” ujar Daman.
Dijelaskannya, salah satu faktor yang berperan penting dalam meningkatnya akuntabilitas pengelolaan pendapatan di Kebun Raya Liwa adalah penerapan E-Ticketing yang mulai dioperasikan sejak 1 Januari 2024. Inovasi digital ini menjadi yang pertama diterapkan oleh Pemkab Lampung Barat di sektor wisata.
“Dengan adanya E-Ticketing, pemerintah dapat memantau realisasi pendapatan secara real-time, mengurangi biaya operasional seperti cetak tiket, dan tentunya membuat laporan pendapatan menjadi lebih akurat dan transparan,” terang Daman.
Tak hanya mengandalkan teknologi, lanjut dia, daya tarik Kebun Raya Liwa juga terletak pada tiket masuknya yang sangat terjangkau. Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2020, tarif masuk ke kawasan ini hanya Rp5.000 per orang untuk dewasa dan Rp3.000 per anak-anak
Meski tarifnya murah, kawasan wisata ini terus dikembangkan untuk memberikan pengalaman rekreasi dan edukasi lingkungan yang berkesan bagi pengunjung.
Dengan dukungan sistem digital dan promosi yang semakin gencar, Bapeda optimistis PAD dari sektor pariwisata, khususnya dari Kebun Raya Liwa, akan meningkat tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Kami berharap, dengan sistem E-Ticketing dan antusiasme masyarakat yang tinggi untuk berwisata, PAD dari Kebun Raya Liwa tahun ini bisa jauh lebih besar. Setiap rupiah yang masuk akan kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan,” tutup Daman.
Kebun Raya Liwa merupakan destinasi ekowisata yang menggabungkan konservasi, pendidikan, dan rekreasi dalam satu kawasan. Terletak di dataran tinggi Lampung Barat, tempat ini dikenal dengan udara sejuk, koleksi tanaman endemik, dan suasana alam yang asri. Cocok sebagai pilihan liburan keluarga atau kegiatan edukatif bagi pelajar. *